Reog kendang
Reog kendang adalah kesenian khas daerah Tulungagung.
Tarian ini menggambarkan arak-arakan prajurit Kedirilaya yang mengiringi Ratu Kilisuci dalam rangka menemui Jathasura yang bertempat di Gunung Kelud. Ratu Kilisuci yang sebenarnya sedang memperdaya Jathasura bahwa sebenarnya dia menolak lamaran secara halus dengan menyampaikan beberapa syarat berat yang harus dipenuhi Jathasura. Ternyata Jathasura bisa memenuhi syarat yang berat tersebut. Akhirnya dibuatlah boneka yang mirip dirinya yang kemudian diarak ke Gunung Kelud dengan maksud memeriksa sejauh mana syarat yang diajukannya sudah dikerjakan oleh Jathasura. Ketika arak-arakan sampai di sebuah sumur bandung yaitu sumur yang sangat dalam dan berbentuk kawah yang terletak di puncak Gunung Kelud (sumur ini termasuk sumur yang harus dibuat Jathasura sebagai syarat mempersunting Ratu Kilisuci) jatuhlah (boneka) Ratu Kilisuci ke dalam kawah tersebut. Pura-pura para prajurit panik karena ratu mereka masuk ke dalam kawah tersebut. Akhirnya karena Jathasura menganggap yang jatuh ke dalam kawah tadi adalah Ratu Kilisuci yang sebenarnya, serta merta tanpa pikir panjang dia ikut masuk kawah itu juga karena ingin menyelamatkan calon pengantin tercinta. Setelah masuk kawah dengan sigap prajurit Kedirilaya menimbunnya dengan batu-batuan besar.
Hmmm kisah yang tragis ya :(
Dalam tarian yang sangat energik ini menggambarkan betapa berat dan sulit perjalanan yang mereka tempuh dengan membawa perbekalan yang berat dan kondisi jalan yang naik turun, menaiki gunung dan menuruni lembah yang curam, dan mengelilingi kawah tadi. Dengan gerakan melenggak-lenggok dan terkadang terseok-seok juga terbungkuk-bungkuk sebagai simbol membawa beban yang sangat berat. Juga gerakan seperti melongok ke dalam sumur sambil terus menabuh gendang dengan ritme monoton yang terasa magis.
Tarian
ini diakhiri dengan gerakan sukacita merayakan kemenangan gemilang
prajurit Kedirilaya yang sudah berhasil menimbun Jathasura.
Tarian ini menggambarkan arak-arakan prajurit Kedirilaya yang mengiringi Ratu Kilisuci dalam rangka menemui Jathasura yang bertempat di Gunung Kelud. Ratu Kilisuci yang sebenarnya sedang memperdaya Jathasura bahwa sebenarnya dia menolak lamaran secara halus dengan menyampaikan beberapa syarat berat yang harus dipenuhi Jathasura. Ternyata Jathasura bisa memenuhi syarat yang berat tersebut. Akhirnya dibuatlah boneka yang mirip dirinya yang kemudian diarak ke Gunung Kelud dengan maksud memeriksa sejauh mana syarat yang diajukannya sudah dikerjakan oleh Jathasura. Ketika arak-arakan sampai di sebuah sumur bandung yaitu sumur yang sangat dalam dan berbentuk kawah yang terletak di puncak Gunung Kelud (sumur ini termasuk sumur yang harus dibuat Jathasura sebagai syarat mempersunting Ratu Kilisuci) jatuhlah (boneka) Ratu Kilisuci ke dalam kawah tersebut. Pura-pura para prajurit panik karena ratu mereka masuk ke dalam kawah tersebut. Akhirnya karena Jathasura menganggap yang jatuh ke dalam kawah tadi adalah Ratu Kilisuci yang sebenarnya, serta merta tanpa pikir panjang dia ikut masuk kawah itu juga karena ingin menyelamatkan calon pengantin tercinta. Setelah masuk kawah dengan sigap prajurit Kedirilaya menimbunnya dengan batu-batuan besar.
Hmmm kisah yang tragis ya :(
Dalam tarian yang sangat energik ini menggambarkan betapa berat dan sulit perjalanan yang mereka tempuh dengan membawa perbekalan yang berat dan kondisi jalan yang naik turun, menaiki gunung dan menuruni lembah yang curam, dan mengelilingi kawah tadi. Dengan gerakan melenggak-lenggok dan terkadang terseok-seok juga terbungkuk-bungkuk sebagai simbol membawa beban yang sangat berat. Juga gerakan seperti melongok ke dalam sumur sambil terus menabuh gendang dengan ritme monoton yang terasa magis.
0 komentar: