Goa Selomangleng Tulungagung
Goa Selomangleng - Bagi para pembaca diharapkan tidak rancu dengan pembahasan kita kali.
Kita tidak akan membahas Goa selomangleng yang menjadi ikon wisata kota kediri disini.
Masih sangat dekat dengan beberapa tempat wisata di Tulungagung , yaitu di kawasan Boyolangu Tulungagung ,Kita kali ini akan membahas mengenai Goa Selomangleng di tulungagung.
Untuk kali ini kami sebagian besar mengutip artikel ini dari blog tetangga dan juga sumber yang ada.
Tulungagung sendiri tidak hanya memiliki wisata pantai nya dan juga kuliner dan warung kopinya tapi kita juga memiliki tempat wisata berupa Goa yang sangat jarang ditemui di Tulungagung.
Wisata Goa memang bukan hal yang umum bagi masyarakat Tulungagung, namun
karena alasan ini lah Goa selomangleng menjadi salah satu destinasi wisata yang
sangat menarik terutama bagi para pemuda di Tulungagung. Kadang kala karena kesamaan nama dengan goa di Kediri, banyak orang goa yang
dimaksud adalah Goa selomangleng kediri padahal kita juga punya goa yang sama
cuma bedanya Goa di tulungagung perlu lebih di kenalkan saja. Berikut adalah informasi yang kami dapat,silahkan dijadikan referensi destinasi
wisata jika mampir ke Tulungagung.
Kompleks Goa Selomangleng yang menempati areal kehutanan di lingkungan BKPH Kalidawir, atau tepatnya di Dusun Sanggrahan Kidul, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, merupakan lereng Jurang Sanggrahan yang cukup terjal. Berbatasan dengan kebun milik penduduk, kompleks ini dapat dibedakan atas dua bagian, yakni bagian yang sekarang agak datar yang berada di bagian bawah, serta bagian yang terjal di bagian atas. Di bagian pertama itulah terdapat dua buah goa, sedangkan sebuah candi terdapat di bagian kedua. Ketiga kekunoan tersebut merupakan hasil pengerjaan pada bongkahan batu besar, memenuhi hampir seluruh sisa bagian atas batu.
Kompleks Goa Selomangleng yang menempati areal kehutanan di lingkungan BKPH Kalidawir, atau tepatnya di Dusun Sanggrahan Kidul, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, merupakan lereng Jurang Sanggrahan yang cukup terjal. Berbatasan dengan kebun milik penduduk, kompleks ini dapat dibedakan atas dua bagian, yakni bagian yang sekarang agak datar yang berada di bagian bawah, serta bagian yang terjal di bagian atas. Di bagian pertama itulah terdapat dua buah goa, sedangkan sebuah candi terdapat di bagian kedua. Ketiga kekunoan tersebut merupakan hasil pengerjaan pada bongkahan batu besar, memenuhi hampir seluruh sisa bagian atas batu.
Goa pertama berada di bagian tanah yang relatif datar, merupakan hasil pengerukan terhadap sebuah bongkah batu besar (monolit) dengan bentuk mulut persegi empat sebanyak dua buah. Gua pertama dihiasi dengan relief, sedangkan goa kedua tidak memilki relief. Lahan yang ditempati bongkahan batu bergoa tersebut meliputi areal seluas 29,5 m x 26 m.
Ukuran bagian dalam goa pertama adalah: panjang 360 cm, lebar 175 cm, dan dalam ceruk 380 cm. Mulut goa mengahadap ke arah arah barat.
Relief dipahatkan pada panel di dinding sisi timur dan utara.
Banyak sekali terdapat Relief yang terpahat di dinding Goa yang menjelaskan tentang cerita kuno pewayangan jaman dulu.
Hiasan itu menggambarkan bagian dari cerita Arjunawiwaha, yakni ketika Indra memerintahkan bidadarinya untuk menggoda Arjuna di Gunung Indrakila.
Digambarkan pula adegan ketika bidadari menuruni awan dari kahyangan ke bumi. Gua kedua terletak di bagian selatan dari goa pertama, pada bongkah yang sama, tetapi pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan goa pertama. Goa yang di bagian selatan ini menghadap ke selatan dan tidak memiliki hiasan apapun di dalamnya. Ukurannya panjang 360 cm dan lebar 200 cm
Beberapa meter di sebelah timur goa tersebut, pada tempat yang lebih tinggi terdapat bongkahan batu yang dipahatkan kaki dan batur candi berdenah persegi empat dengan ukuran panjang 490 cm dan lebar 475 cm. Dinding batur candi tersebut dihiasi palang Yunani berbingkai bujursangkar.
Banyak hal unik yang tergambar dari relief itu dan masih belum diketahui apa hubungan satu sama lain nya.Diduga kuat kalau situs tersebut dibuat dan digunakan pada akhir abad X. Sebaliknya, berdasarkan cara pemahatan dan penataan rambut tokoh-tokohnya, Satyawati Suleiman, berpendapat bahwa goa tersebut berasal dari masa awal Majapahit.
Untuk mengetahui lebih mendalam tidak ada salahnya bagi anda pecinta seni dan budaya serta sejarah untuk mampir melihat sekaligus berwisata ke Goa selomangleng Di Tulungagung ini.
banyak sekali hal positif yang dapat kita peroleh dari wisata di Goa ini.
Sumber : http://e-bloggertulungagung.blogspot.com
Mantab ya goa selomangleng, gak percma pernah kesana
BalasHapuswah bagus ya. apa ada htm nya kalau masuk ni?
BalasHapus