Kisah Nabi Adam AS

8:15 PM 0 Comments

BAYANGKAN, berada di bumi yang maha luas sendirian. Dan mengetahui sang kekasih juga berada di bumi yang sama, namun entah di belahan mana. Tak ada teman untuk berbincang dan berbagi rasa. Betapa sepinya. Betapa rindunya. Inilah yang dialami Nabi Adam as dan isterinya Hawa ketika pertama kali diturunkan ke bumi, di tempat yang berbeda, terpisah jarak yang sangat jauh. Keadaan ini harus mereka terima dan jalani cukup lama (ada riwayat yang menyebut 500 tahun dan ada yang menyebut 300 tahun, ada juga yang menyebut 40 tahun, tapi ada juga yang menulis hanya 40 hari). Mereka akhirnya bertemu di suatu tempat di bumi yang bernama Jabal Rahmah, Arafah (sekarang Arab Saudi).

Seperti diketahui Allah Swt menciptakan Adam untuk dijadikan sebagai Khalifah di muka bumi, mengelola bumi ini beserta segala isinya. Namun sebelum diturunkan ke bumi, ia ditempatkan di Surga. Saat masih di Surga, Allah Swt juga menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya yang kemudian diberi nama Hawa (QS Al-Baqarah ayat 35). Sebelum diturunkan ke bumi Adam dan Hawa tergoda Iblis melanggar larangan Allah Swt dengan memakan buah Khuldi. Insiden inilah yang akhirnya menjadi sebab keduanya diturunkan ke bumi (QS Al-Baqarah ayat 30 – 39 / QS Al-A’raf ayat 11-25). Lalu Adam dan Hawa menyesali perbuatannya dan bertaubat (menurut riwayat, Adam dan Hawa menangis terus-menerus selama 60 tahun karena ‘terusir’ dari nikmat Syurga yang tidak mereka dapatkan di bumi). Allah Swt kemudian menerima taubat keduanya lalu menunjuk Adam sebagai Rasul-Nya (QS Thaha ayat 122).
.
Nabi Adam as diturunkan ke bumi terpisah jauh dari isterinya Hawa. Menurut suatu riwayat, Nabi Adam as diturunkan di India, dalam riwayat lain disebutkan di Sri Lanka. Ada juga pendapat bahwa Nabi Adam as diturunkan di gunung tertinggi di dunia, yaitu di Gunung Everest di Himalaya. Mengenai hal ini, karena dahulu kala memang belum ada negara India, Sri Lanka maupun Himalaya, kita sebut saja daerah pengunungan tertinggi di Asia (bukankah India, Sri Lanka dan Himalaya masih termasuk wilayah Asia dan letaknya tidak begitu berjauhan? bisa jadi ketiga tempat ini pada jaman dulu memang masih berada dalam satu wilayah/kesatuan). Sementara Hawa diturunkan di Jeddah, bagian dari kota Makkah (sekarang Arab Saudi). Tapi ada juga yang menyebutkan Hawa diturunkan di tempat yang sekarang bernama Irak. Bisa jadi juga kedua tempat ini, pada jaman dahulu masih merupakan satu kesatuan wilayah.

Setelah saling mencari, dengan petunjuk Allah Swt. dan bimbingan Malaikat Jibril, Nabi Adam as dan Hawa akhirnya bertemu di Jabal Rahmah, di padang Arafah. Bayangkan, bagaimana haru biru dan dahsyatnya pertemuan dua insan manusia pertama yang terjadi di tempat ini. Kesepian dan kerinduan yang terpendam akhirnya terobati. Maka Jabal Rahmah di Arafah jadi tempat bersejarah. Tempat ini merupakan tempat yang istimewa bagi ummat Islam di seluruh dunia yang menunaikan haji karena di tempat inilah dilaksanakan salah satu rukun haji yakni wukuf, tidak ada haji bagi jamaah haji yang tidak melakukan wukuf. Inilah tempat untuk mengenang pertemuan Nabi Adam as dengan Hawa.

Setelah bertemu dengan isterinya Hawa di Jabal Rahmah ini, Nabi Adam as mengajak isterinya ke tempat semula ia diturunkan di bumi dan membina keluarga di tempat ini. Salah satu bukti yang mendukung pendapat ini adalah ditemukannya jejak kaki raksasa di Sri Lanka yang diduga merupakan jejak kaki Nabi Adam as. Menurut riwayat, Nabi Adam as bertubuh setinggi 60 hasta (sekitar 27 meter).

Sosok Nabi Adam as sangat beradab dan memiliki ilmu yang tinggi (QS al-Isra ayat 70 / QS at -Tin ayat 4). Keluarga Nabi Adam dan Hawa melahirkan 20 pasang kembar putra-putri. Anak Nabi Adam as yang sering disebut di antaranya Qabil dan Iqlima, Habil dan Labuda. Saat keempat anaknya ini telah dewasa, Nabi Adam as mendapat petunjuk dari Allah Swt untuk menikahkan anak-anaknya ini secara bersilangan, yaitu Qabil dengan Labuda dan Habil dengan Iqlima. Namun Qabil menolak karena Iqlima lebih rupawan dibanding Labuda.
.
.
Atas petunjuk Allah Swt., Nabi Adam as menyuruh kedua putranya untuk berkurban dan barang siapa yang qurbannya diterima, maka dialah yang berhak memilih jodohnya. Habil kemudian mempersembahkan kambing kesayangannya, sedangkan Qabil menyerahkan sekarung gandum yang paling jelek yang dimilikinya. Maka Allah Swt. menerima qurban Habil. Namun Qabil ‘berontak’ dan malah membunuh saudaranya Habil. Inilah peristiwa pembunuhan pertama yang terjadi di bumi.

Nabi Adam as diperkirakan hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760 – 2830 SM). Menurut hadits, di saat-saat akhir hidupnya Nabi Adam merindukan untuk memakan buah Surga. Ketika anak-anaknya hendak mencari buah Surga, mereka bertemu sejumlah malaikat yang membawa kain kafan, sekop dan cangkul. Para malaikat bertanya, “Wahai anak-anak Adam, apa yang kalian cari? Atau apa yang kalian mau? Dan ke mana kalian pergi?” Mereka menjawab, “Bapak kami sakit, dia ingin makan buah dari surga.” Para malaikat menjawab, “Pulanglah, karena ketetapan untuk bapak kalian telah tiba.” Lalu para malaikat datang. Hawa melihat dan mengenali mereka, dan Nabi Adam berkata kepada Hawa, ’Menjauhlah dariku. Aku pernah melakukan kesalahan karenamu. Biarkan aku dengan malaikat Tuhanku Tabaraka wa Taala… (hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad)

(https://rumahsejutaide.wordpress.com/)

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: