Resep Membuat Martabak Telor

7:04 PM 0 Comments

BAHAN KULIT MARTABAK:

 

 

 

-    100 gr tepung terigu
-    2 sdm telur, kocok lepas.
-    1 sdm minyak goreng
-    Garam dan air matang secukupnya
Cara membuat kulit martabak:
1.    Campurkan semua bahan dan air sedikit demi sedikit, lalu uleni hingga kalis
2.    Bagi adonan menjadi 2 bagian, bulatkan dan rendam menggunakan minyak goreng
3.    Diamkan selama 1-2 jam, setelah itu, 1 jam pertama angkat adonan yang masih terlumuri dengan minyak dan simpan di wadah lalu tutup dengan serbet (1 jam lagi)
4.   

BAHAN ISI MARTABAK:

-    300 gr daging yang sudah digiling
-    6 sdm bawang bombay, lalu iris tipis
-    6 butir telur ayam
-    4 batang bawang daun, haluskan
-    4 siung bawang putih lalu haluskan
-    1 batang bawang daun, lalu iris untuk menumis daging
-    1 sdt curry powder (bubuk kari)
-    Garam dan merica secukupnya.
Cara membuat isi martabak:
1.    Tumiskan bawang bombay, bawang putih, daging giling, bubuk kari, merica, dan irisan 1 batang bawang daun, dan garam.
2.    Aduk hingga daging matang. Lalu angkan dan bagi menjadi 2 bagian.
3.    Kocok 4 butir telur, buat orak arik setengah matang dan bagi menjadi dua.
4.    Dua adonan adalah untuk dua martabak yang akan dibuat

Cara membuat martabak :

1.    Adonan kulit yang sudah dibuat, pipihkan dengan tangan sehingga melebar dan menipis.
2.    Isi dengan 1 butir telur kocok, daging giling, orak arik telur, irisan daun bawang, garam dan merica, aduk hingga rata.
3.    Panaskan minyak di wajan yang agak ceper dan besar, masukkan adonan martabak, dan lipat kedua sisi ke arah tengah, lalu goreng hingga matang.
4.    Martabak siap disajikan selagi panas dan hangat. Bisa tambahkan saus sebagai pelengkap

Sumber : http://caragini.blogspot.com

0 komentar:

Manfaat Buah Matoa

7:02 PM 0 Comments

Mungkin tidak semua orang mengenal buah matoa. Buah ini memiliki nama latin pometia pinnata dan merupakan tanaman khas papua yang menjadi flora identitas Papua Barat. Tinggi pohon matoa rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm dan tahan terhadap serangga yang umumnya merusak tanaman.

 

Buah matoa memilki kulit hijau kecokelatan dan bentuknya agak oval sehingga sekilas terlihat seperti buah kedondong. Cangkang buah ini tidak terlalu keras dan terdapat selaput tipis pembungkus di dalamnya. Jadi jika ingin membuka buah matoa cukup ditekan dengan ibu jari saja. Buah matoa dapat dikonsumsi segar dan memiliki rasa seperti gabungan antara rambutan, durian dan kelengkeng yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat. Selain mempunyai aroma dan rasa yang enak, buah ini ternyata juga kaya akan manfaat.
Manfaat buah matoa berasal dari kandungan Kandungan vitamin C dan E yang terdapat didalamnya. Buah ini juga kaya akan kandungan glukosa jenuh, sehingga jika terlalu banyak mengkonsumsinya dapat menyebabkan sedikit pusing.

Manfaat buah matoa bagi kesehatan

1. Kaya akan vitamin C
Kandungan vitamin c dalam buah matoa berkhasiat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Kaya akan vitamin E
Kandungan vitamin E pada buah matoa berguna untuk membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan wanita dan juga meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner. Selain itu, Vitamin E dalam buah matoa juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara menjaga serta meningkatkan kelembaban serta elastisitas kulit. Bersama-sama dengan beberapa senyawa fitokimia yang terkandung dalam buah matoa, vitamin E ini mampu meningkatkan regenerasi sel-sel kulit.
Nah, Sudah tahu kan apa saja manfaat dari buah matoa. Demikianlah beberapa ulasan yang dapat kami berikan mengenai manfaat buah matoa untuk kesehatan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi Anda dan jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya.

0 komentar:

Upacara Kasada

6:59 PM 0 Comments

 
Obyek Wisata Gunung Bromo letak geografisnya tepat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Provinsi Jawa Timur, yaitu adalah salah satu di antara obyek wisata paling favorit didunia. Wisata Gunung Bromo, selain memiliki keunikan pesona alam yang indah dan mengagumkan berupa lautan pasir Bromo, asap putih yang keluar dari kawah Bromo, padang rumput savannah yang menghampar hijau, di Gunung Bromo juga terkandung budaya luhur dari Suku Tengger yang bermukim di kawasan sekitar Gunung Bromo yaitu upacara Kasada/Yadya Kasada Ceremony.

Budaya luhur dan sampai saat ini dilestarikan oleh suku Tengger sampai saat ini salah satunya adalah upacara Kasada/ Hari Raya Yadnya Kasada, masyarakat sekitar gunung Bromo familiar menyebutnya dengan Kasodoan atau upacara Kasodo.
Upacara Kasada (Hari Raya Yadnya Kasada) atau Kasodo yaitu suatu upacara adat suku Tengger yang dilakukan setiap tahun sekali (penanggalan agama Hindu Tengger) yaitu ketika sudah memasuki bulan Kasada dan tepatnya pada hari ke 14 . Upacara Yadnya Kasada berupa pemberian sesajen untuk sesembahan yaitu Sang Hyang Widhi dan para leluhur suku Tengger ( Dewi Roro Anteng dan Joko Seger). Lokasi upacara adat suku Tengger ini digelar di Pura Luhur Poten, tepat di lautan pasir Bromo dam dekat dengan kaki Gunung Bromo.

Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger atau Hari raya kasada dilakukan pada tengah malam dan selesai pada dini hari. Upacara adat suku Tengger ini bertujuan untuk mengangkat dukun atau tabib yang ada di setiap desa di sekitar Gunung Bromo. Pada festival ini masyrakat suku Tengger akan melemparkan sesajen berupa hasil panen seperti sayuran, buah-buahan, atau hewan ternak seperti ayam atau kambing bahkan ada juga yang melemparkan uang ke kawah gunung tersebut. Ini adalah upacara adat yang hanya dimiliki oleh suku Tengger Bromo dan tidak ada lagi upacara Kasada yang serupa di seluruh dunia. Walaupun ada di Bali tapi upacaranya berbeda.
Nama lain dari upacara kasodo adalah :

- Upacara Kasada

- Hari Raya Yadya Kasada

- Festival Kasodo

- Upacara Yadnya Kasada Tengger Bromo

 

Sumber : wisata-bromo.com

0 komentar:

Upacara Sekaten

6:57 PM 0 Comments

Upacara Sekaten adalah sebuah upacara ritual di Kraton Yogyakarta yang dilaksanakan setiap tahun. Upacara ini dilaksanakan selama tujuh hari, yaitu sejak tanggal 5 Mulud (Rabiulawal) sore hari sampai dengan tanggal 11 Mulud (Rabiulawal) tengah malam. Upacara Sekaten diselenggarakan untuk memperingati hari kelahiran (Mulud) Nabi Muhammad SAW. Tujuan lain dari penyelenggaraan upacara ini adalah untuk sarana penyebaran agama Islam.
Ada beberapa pendapat mengenai asal mula nama Sekaten, yaitu:
 
 
  • Kata sekaten berasal dari kata sekati, yaitu nama dari dua perangkat gamelan pusaka Kraton Yogyakarta yang bernama Kanjeng Kyai Sekati yang ditabuh dalam rangkaian acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
  • Sekaten berasal dari kata suka dan ati yang berarti suka hati atau senang hati. Hal ini didasarkan bahwa pada saat menyambut perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, orang-orang dalam suasana bersuka hati.
  • Pendapat lain mengatakan bahwa sekaten berasal dari kata syahadatain, yang maksudnya dua kalimat syahadat yang diucapkan ketika seseorang hendak memeluk agama Islam. Pendapat ini didasari bahwa pada jaman dahulu upacara sekaten diselenggarakan untuk menyebarkan agama Islam.
Bentuk-bentuk ritus yang ditampilkan dalam acara sekaten adalah sebagai berikut.
  1. Persiapan fisik dan non fisik petugas upacara.
  2. Pengeluaran gamelan pusaka Kanjeng Kyai Sekati yang terdiri dari dua perangkat, yaitu Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga dari persemayamannya.
  3. Pemukulan gamelan pusaka, Kanjeng Kyai Sekati, di dalam Kraton Yogyakarta, tepatnya di bangsal Ponconiti tratag barat dan timur.
  4. Penyebaran udhik-udhik oleh Sri Sultan pada saat pemukulan gamelan, baik untuk pengunjung maupun untuk para pemukul gamelan.
  5. Pemindahan gamelan Kanjeng Kyai Sekati dari kraton ke Masjid Besar.
  6. Pemukulan gamelan Kanjeng Kyai Sekati di Masjid Besar.
  7. Kehadiran Sri Sultan ke Masjid Besar untuk mengikuti upacara peringatan hari besar Mulud Nabi Muhammad SAW.
  8. Penyebaran udhik-udhik oleh Sri Sultan untuk para pemukul gamelan Kanjeng Kyai Sekati.
  9. Penyebaran udhik-udhik oleh Sri Sultan di antara saka guru (tiang utama) Masjid Besar.
  10. Pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW.
  11. Penyematan bunga kanthil (cempaka) pada daun telinga kanan Sri Sultan pada saat pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW sampai pada asrokal (semacam bacaan berjanji).
  12. Kembalinya Sri Sultan dari Masjid Besar ke kraton.
  13. Kembalinya gamelan Kanjeng Kyai Sekati dari Masjid Besar ke persemayamannya di dalam kraton.
Urutan atau tata cara ritual dalam penyelenggaraan upacara Sekaten terdiri dari 5 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap gamelan sekaten mulai dibunyikan, tahap gamelan sekaten dipindahkan ke halaman masjid besar, tahap Sri Sultan hadir di Masjid Besar, dan tahap kondur gongsa. Seluruh tahapan ini berlangsung selama tujuh hari.
1. Tahap Persiapan
Tahap pertama adalah tahap persiapan. Ada 2 jenis persiapan, yaitu persiapan fisik dan persiapan non fisik. Persiapan fisik berwujud benda-benda dan perlengkapan-perlengkapan yang diperlukan dalam penyelenggaraan upacara, sedangkan persiapan non fisik berwujud sikap dan perbuatan yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan upacara.
Untuk persiapan non fisik, para abdi dalem yang akan terlibat dalam upacara harus mempersiapkan diri, terutama mental mereka untuk mengemban tugas yang dianggap sakral tersebut. Para abdi dalem yang bertugas menabuh gamelan sekaten harus menyucikan diri dengan berpuasa dan siram jamas (mandi keramas). Gamelan pusaka adalah benda pusaka kraton, sehingga dalam memperlakukannya harus dengan penghormatan yang khusus.
Untuk persiapan yang berwujud fisik, benda-benda dan perlengkapan-perlengkapan yang perlu diperlukan dalam penyelenggaraan upacara adalah sebagai berikut.
  1. Gamelan Sekaten, yaitu gamelan pusaka bernama Kanjeng Kyai Sekati.
  2. Perbendaharaan lagu-lagu atau gending-gending khusus yang tidak pernah dibunyikan pada acara lain. Konon, lagu-lagu tersebut merupakan ciptaan Walisanga pada jaman Kerajaan Demak. Lagu-lagu tersebut adalah Rambu pathet lima, Rangkung pathet lima, Lunggadhung pelog pathet lima, Atur-atur pathet nem, Andong-andong pathet lima, Rendheng pathet lima, Jaumi pathet lima, Gliyung pathet nem, Salatun pathet nem, Dhindhang Sabinah pathet nem, Muru putih, Orang-orang pathet nem, Ngajatun pathet nem, Bayem Tur pathet nem, Supiatun pathet barang, Srundheng Gosong pelog pathet barang.
  3. Sejumlah kepingan uang logam untuk disebarkan dalam upacara udhik-udhik. 
  4. Naskah riwayat Mulud Nabi Muhammad SAW yang akan dibacakan oleh Kyai Pengulu pada tanggal 11 Rabiulawal malam.
  5. Sejumlah bunga kanthil (cempaka) yang akan disematkan pada daun telinga kanan Sri Sultan dan para pengiringnya pada saat menghadiri pembacaan riwayat Mulud Nabi Muhammad SAW.
  6. Busana seragam yang masih baru dan sejumlah samir khusus untuk dipakai oleh para niaga yang bertugas menabuh gamelan.
2. Tahap Gamelan Sekaten Mulai Dibunyikan
Tahap kedua adalah tahap gamelan sekaten mulai dibunyikan. Gamelan sekaten akan dibunyikan di dalam kraton, tepatnya di Bangsal Ponconiti yang berada di halaman Kemandhungan atau Keben, yaitu di tratag bagian timur dan tratag bagian barat. Pada pukul 16.00 WIB gamelan Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Nagawilaga dikeluarkan dari tempat persemayamannya. Kanjeng Kyai Guntur Madu ditata di tratag bagian timur, sedangkan Kanjeng Kyai Nagawilaga ditata di tratag bagian barat.
Selepas waktu shalat Isya dan setelah semua persiapan selesai, para abdi dalem yang bertugas di Bangsal Ponconiti memberi laporan pada Sri Sultan bahwa upacara siap dimulai. Setelah ada perintah dari Sri Sultan melalui abdi dalem yang diutus, gamelan sekaten mulai dibunyikan. Gamelan sekaten dibunyikan mulai dari pukul 19.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Penabuhan gamelan dilakukan berselang-seling dari kanjeng Kyai Guntur Madu disusul Kanjeng Kyai Nagawilaga dengan urutan gending yang sudah ditentukan.
Pada pukul 20.00 WIB, Sri Sultan atau utusannya diiringi para pangeran, kerabat, dan para bupati datang ke tempat gamelan dibunyikan untuk menyebarkan udhik-udhik. Menurut kepercayaan masyarakat, kepingan uang logam udhik-udhik dapat membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi siapa saja yang berhasil mendapatkannya. Awalnya udhik-udhik disebarkan di Bangsal Ponconiti tratag timur, ke arah para penabuh gamelan Kanjeng Kyai Guntur Madu, kemudian ke Bangsal Ponconiti tratag barat, ke arah para penabuh gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga, selanjutnya disebarkan ke arah pengunjung.
Pada saat Sri Sultan atau utusannya menyebar udhik-udhik, para pemukul gamelan tidak berani mengambil, melainkan terus melanjutkan tugasnya untuk memukul gamelan. Setelah gending yang dibunyikannya berakhir, barulah mereka berani memunguti udhik-udhik yang jatuh di dekatnya. Saat Sri Sultan atau yang mewakili datang mendekat, bunyi gamelan yang didekati dibuat lembut dengan dipukul tidak teerlalu keras, sampai sultan mendekati tempat tersebut. Dimulainya penabuhan gamelan pusaka Kanjeng Kyai Sekati merupakan pertanda dimulainya upacara sekaten.

3. Tahap Gamelan Sekaten Dipindahkan ke Halaman Masjid Besar
Tahap selanjutnya adalah tahap gamelan sekaten dipindahkan ke halaman Masjid Besar. Pada pukul 23.00 WIB, bunyi gamelan sudah berhenti. Bersamaan dengan itu, datanglah para prajurit yang akan bertugas mengawal iring-iringan gamelan dari kraton menuju halaman Masjid Besar, serta para abdi dalem KHP Wahono Sarta Kriya yang akan bertugas mengusung gamelan.
Pada pukul 24.00 WIB, gamelan Kanjeng Kyai Sekati dipindahkan dari kraton ke halaman Masjid Besar. Pemindahan gamelan dikawal oleh dua pasukan prajurit kraton, yaitu Prajurit Mantrijero dan Prajurit Ketanggung. Urut-urutan iring-iringan diawali petugas pengawal kepolisian, diikuti para panji abdi dalem prajurit, disambung abdi dalem sipat bupati keprajan utusan pemerintah Kota Yogyakarta, disambung abdi dalem prajurit ngurung-urung (melindungi di samping kiri dan kanan) jalannya iring-iringan gamelan, diikuti oleh orang-orang yang semula berkerumun di halaman Kemandhungan.
Di Masjid Besar, gamelan sekaten dibunyikan selama 7 hari 7 malam, kecuali pada hari Kamis malam atau Malam Jumat hingga sehabis shalat Jumat. Setiap hari gamelan sekaten dibunyikan sebanyak tiga kali, yaitu pagi (pukul 08.00 – 11.00 WIB), siang (pukul 14.00 – 17.00 WIB), dan malam (pukul 20.00 – 23.00 WIB). Cara membunyikannya adalah bergantian dari Kanjeng Kyai Guntur Madu kemudian Kanjeng Kyai Nagawilaga, dengan gending yang sama.

4. Tahap Sri Sultan Hadir di Masjid Besar
Pada malam ketujuh, tanggal 11 Rabiulawal malam di Masjid Besar diselenggarakan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW dan penyebaran udhik-udhik oleh sultan. Kehadiran sultan dari kraton menuju Masjid Besar dengan mengendarai kendaraan, diiringi oleh para pangeran dan kerabat. Di pintu gerbang Masjid Besar, sultan disambut Sri Paduka Paku Alam, Kanjeng Raden Pengulu, walikota Yogyakarta, dan para Abdi Dalem Sipat Bupati beserta para tamu undangan. Sesampainya di halaman Masjid Besar, sultan menuju ke Pagongan selatan untuk menyebarkan udhik-udhik ke arah penabuh gamelan Kanjeng Kyai Guntur Madu, kemudian menuju ke Pagongan utara untuk menyebarkan udhik-udhik ke arah penabuh gamelan Kanjeng Kyai Nagawilaga. Selanjutnya sultan melanjutkan perjalanan menuju masjid.
Sesampainya di depan Mihrab, Sri Sultan dan Kyai Pengulu berdiri di depan pengimamam menghadap ke arah timur. Seorang abdi dalem punokawan kaji menyerahkan pada sultan sebuah bokor berisi udhik-udhik untuk disebar di antara saka guru Masjid Besar serta ke arah kerabat, para abdi dalem, beserta para hadirin. Setelah itu, sultan keluar dari masjid lalu duduk di serambi masjid dengan beralaskan kain putih.
Setelah semuanya siap, sultan mengucapkan salam, lalu memberi isyarat pada Kanjeng Raden Pengulu untuk memulai membacakan riwayat Nabi Muhammad SAW. Pada saat pembacaan Mulud Nabi Muhammad SAW sampai pada asrokal (peristiwa kelahiran nabi), Sri Sultan beserta para pengiringnya menerima persembahan bunga cempaka dari Kyai Pengulu. Pembacaan riwayat Mulud Nabi Muhammad SAW selesai kira-kira pukul 24.00 WIB. Bacaan diakhiri dengan doa oleh Kanjeng Raden Pengulu. Setelah doa, sultan mengucapkan salam lalu kembali ke kraton.

5. Tahap Kondur Gongso
Pada tanggal 11 Rabiulawal, kira-kira pukul 24.00 WIB, setelah sultan meninggalkan Masjid Besar, gamelan sekaten diboyong kembali ke kraton, yang disebut kondur gongso. Sesampainya di kraton, gamelan langsung disemayamkan di tempatnya semula. Dengan dipindahkannya gamelan pusaka Kanjeng Kyai Sekati kembali ke kraton, menandakan bahwa upacara sekaten telah selesai.

Sumber : http://www.jogjasiana.net

0 komentar:

Upacara Ngaben

6:54 PM 1 Comments

Ngaben adalah suatu upacara pembakaran mayat yang dilakukan umat Hindu di Bali, upacara ini dilakukan untuk menyucian roh leluhur orang sudah wafat menuju ketempat peristirahatan terakhir dengan cara melakukan pembakaran jenazah.

 

Dalam diri manusia mempunyai beberapa unsur, dan semua ini digerakan oleh nyawa/roh yang diberikan Sang Pencipta. Saat manusia meninggal, yang ditinggalkan hanya jasad kasarnya saja, sedangkan roh masih ada dan terus kekal sampai akhir jaman. Di saat itu upacara Ngaben ini terjadi sebagai proses penyucian roh saat meninggalkan badan kasar.

Kata Ngaben sendiri mempunyai pengertian bekal atau abu yang semua tujuannya mengarah tentang adanya pelepasan terakhir kehidupan manusia. Dalam ajaran Hindu Dewa Brahma mempunyai beberapa ujud selain sebagai Dewa Pencipta Dewa Brahma dipercaya juga mempunyai ujud sebagai Dewa Api. Jadi upacara Ngaben sendiri adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa dapat kembali ke sang pencipta, api penjelmaan dari Dewa Brahma bisa membakar semua kekotoran yang melekat pada jasad dan roh orang yang telah meningggal.

Upacara Ngaben ini dianggap sangat penting bagi umat Hindu di Bali, karena upacara Ngaben merupakan perujudan dari rasa hormat dan sayang dari orang yang ditinggalkan, juga menyangkut status sosial dari keluarga dan orang yang meninggal. Dengan Ngaben, keluarga yang ditinggalkan dapat membebaskan roh/arwah dari perbuatan perbuatan yang pernah dilakukan dunia  dan menghantarkannya menuju surga abadi dan kembali berenkarnasi lagi dalam wujud yang berbeda.

Ngaben dilakukan dengan beberapa rangkaian upacara, terdiri dari  berbagai rupa sesajen dengan tidak lupa dibubuhi simbol-simbol layaknya ritual lain yang sering dilakukan umat Hindu di Bali. Upacara Ngaben biasa nya dilalukan secara besar besaran, ini semua memerlukan waktu yang lama, tenaga yang banyak dan juga biaya yang tidak sedikit dan bisa mengakibatkan Ngaben sering dilakukan dalam waktu yang lama setelah kematian.

Pada masa sekarang  ini masyarakat Hindu di Bali sering melakukan Ngaben secara massal / bersama, untuk meghemat biaya yang ada, dimana Jasad orang yang meninggal untuk sementara dikebumikan terlebih dahulu sampai biaya mencukupi baru di laksanakan, namun bagi orang dan keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya, untuk sementara waktu jasad disemayamkan di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Ada anggapan kurang baik bila penyimpanan jasad terlalu lama di rumah, karena roh orang yang meninggal tersebut menjadi bingung dan tidak tenang, dia merasa berada hidup diantara 2 alam dan selalu  ingin cepat dibebaskan.

Pelaksanaan Ngaben itu sendiri harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan pendeta untuk menetapkankan kapan hari baik untuk dilakukannya upacara.  Sambil menunggu hari baik yang akan ditetapkan, biasanya pihak keluarga dan dibantu masyarakat beramai ramai melakukan Persiapan tempat mayat ( bade/keranda ) dan replica berbentuk lembu  yang terbuat dari bambu, kayu, kertas warna-warni, yang nantinya untuk tempat pembakaran mayat tersebut.

Dipagi harinyasaatupacara ini dilaksanakan, seluruh keluargadanmasyarakat akan berkumpul mempersiapkan upacara. Sebelum upacara dilaksanakan Jasad  terlebih dahulu dibersihkan/dimandikan, Proses pelaksaaan pemandian di pimpin oleh seorang Pendeta atau orang dari golongan kasta Bramana.
Setelah proses pemandian selesai , mayat  dirias dengan mengenakan pakaian baju adat Bali, lalu semua anggota keluarga berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir dan diiringi doa semoga arwah yang diupacarai memperoleh kedamaian dan berada di tempat yang lebih baik.

Mayat yang sudah dimandikan dan mengenakan pakaian tersebut diletakan di dalam“Bade/keranda” lalu di usung secara beramai-ramai, seluruh anggota keluarga dan masyarakat  berbarisdidepan  “Bade/keranda”. Selama dalam perjalanan menuju tempat upacara Ngabentersebut, bila terdapat persimpangan atau pertigaan, Bade/keranda akan diputar putar sebanyak tiga kali, ini dipercaya agar si arwah bingung dan tidak kembali lagi ,dalam pelepasan jenazah  tidak ada isak tangis, tidak baik untuk jenazah tersebut, seakan tidak rela atas kepergiannya.Arak arakan  yang menghantar kepergian jenazah diiringi bunyi gamelan,kidung suci.Pada sisi depan dan belakang Bade/keranda yang di usung terdapat kain putih yang mempunyai makna sebagai jembatan penghubung bagi sang arwah untuk dapat sampai ketempat asalnya.

Setelah sampai dilokasi kuburan atau tempat pembakaran yang sudah disiapkan, mayat di masukan/diletakan diatas/didalam “Replica berbentuk Lembu“ yang sudah disiapkan dengan terlebih dahulu pendeta atau seorang dari kasta Brahmana membacakan mantra dan doa, lalu upacara Ngaben dilaksanakan, kemudian “Lembu” dibakar sampai menjadi abu. Sisa abu dari pembakaran mayat tersebut dimasukan kedalam buah kelapa gading lalu kemudian di larungkan/dihayutkan ke laut atau sungai yang dianggap suci.

Dari pemamaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali yang saat disakralkan dan diagungkan, upacara ini adalah ungkapan rasa hormat yang ditujukan untuk orang yang sudah meninggal. Upacara ini selalu dilakukan secara besar besar dan meriah,  tidak semua umat Hindu di Bali dapat melaksanakannya karena memerlukan biaya yang tidak sedikit. Semua yang berasal dari sang pencipta pada masanya akan kembali lagi dan semua itu harus diyakini dan ihklaskan. Manusia di lahirkan dan kemudian meninggal itu semua erat berhubungan dengan amal perbuatannya selama di dunia.

Sumber : http://wisatadewata.com

1 komentar:

Manfaat Paprika Bagi Kesehatan

6:17 PM 0 Comments

Paprika memiliki nama latin Capsicum annuum L. adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas. Tanaman ini masuk kedalam suku terong-terongan atau Solanaceae. Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Namun dibalik itu, paprika ternyata memiliki manfaat yang besar sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk kesehatan manusia karena di dalamnya terdapat berbagai macam senyawa yang dibutuhkan tubuh.

Kandungan gizi yang paling banyak terdapat pada paprika adalah karoten, vitamin B serta vitamin C. Sedangkan dalam paprika hijau, tiap 100 gramnya mengandung protein 0.9g, lemak 0.3g, karbohidrat 4.4g, kalsium 7.0mg, besi 0.4mg, fosfor 22mg, vitamin A 540 IU, vitamin B1 22.0mg, vitamin B2 0.002mg, niacin 0.4mg dan vitamin C 160mg.

Paprika mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C dalam paprika lebih tinggi dibandingkan dalam kandungan vitamin C dalam jeruk (30-50 mg per 100 gram). Di antara jenis paprika yang lain, paprika merah mengandung vitamin C paling tinggi yaitu 190 mg per 100 gram.

1. Meningkatkan kekebalan tubuh
Paprika mengandung banyak vitamin C yang berfungsi menjaga kekebalan tubuh. Vitamin C terlibat dalam beberapa proses penting tubuh, mulai dari mengangkut lemak, pengangkutan elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pembuatan kalogen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pemacu gusi yang sehat, menjaga tingkat kolesterol, memelihara kekebalan, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.

2. Meningkatkan kualitas sperma
Likopen dalam paprika ternyata juga bermanfaat untuk sistem reproduksi. Konsumsi likopen, terutama pada paprika merah, diyakini dapat meningkatkan kualitas reproduksi. Hal ini karena likopen meningkatkan jumlah sperma, menjaga struktur sperma, dan meningkatkan motilitas (pergerakan) sperma.

3. Menjaga Kesehatan Mata dan kulit
Mengonsumsi paprika akan membantu menjaga kesehatan kulit, mencegah ruam dan jerawat. Paprika yang mengandung vitamin A yang sangat baik untuk menyembuhkan sakit mata sekaligus mencegah penyakit mata datang lagi.

4. Membakar kalori
Mengonsumsi paprika mempercepat metabolisme dan membantu membakar lebih banyak kalori. Konsumsi paprika juga mengurangi berat badan karena diet lemak tinggi. Hal ini juga menyebabkan sekresi cairan pencernaan dan mencegah gangguan alat cerna.

5. Mencegah kanker
Paprika mengandung senyawa lycopene, tapi dalam jumlah yang lebih kecil. Lycopene mampu membunuh sel-sel kanker mulut. Peningkatan intake lycopene menunjukkan penurunan risiko kanker payudara, kanker prostat, pankreas, dan kanker colorectal.

6. Penyubur Rambut
Ekstrak paprika adalah salah satu penyubur rambut terbaik sekaligus menumbuhkan rambut baru. Paprika juga akan mencegah kerusakan mahkota Anda sekaligus membantu mempertahankan rambut tetap tebal.

Nah lho, ternyata, selain sebagai bahan masakan, paprika juga berkhasiat untuk kesehatan sebagai obat tradisional. Jadi siapkan paprika di rumah anda untuk konsumsi sehari-hari.

Sumber : http://www.gen22.net

0 komentar:

Manfaat Kayu Manis Bagi Kesehatan

6:05 PM 0 Comments

Kayu manis merupakan salah satu jenis rempah-rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam berbagai jenis makanan karena memiliki aroma dan rasa yang enak. Selain menambah rasa dan memiliki bau yang sedap, kayu manis ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Berikut adalah manfaat kayu manis bagi kesehatan:


1. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.

2. Anti Infeksi
Kayu manis memiliki komponen anti infeksi natural. Dalam berbagai penelitian, kayu manis terbukti efektif menghilangkan bakteri H. Pylori yang dapat menyebabkan sakit maag, dan berbagai jenis penyakit lainnya yang disebabkan bakteri.

3. Meningkatkan fungsi otak
Mencium bau kayu manis diketahui bisa meningkatkan aktivitas otak. Whfoods.com juga menjelaskan bahwa bau kayu manis bisa meningkatkan proses kognitif seseorang dan membantu dalam hal berkonsentrasi, mengingat, kecepatan bekerja pada program komputer.

4. Mengontrol gula darah
Kayu manis mengandung antioksidan yang bisa membantu mengontrol tingkat gula darah. Kayu manis membantu proses pencernaan setelah makan dan membantu memperbaiki respon insulin pada pasien diabetes tipe-2. Satu gram kayu manis saja diketahui bisa menurunkan tingkat gula darah, triglycerides, kolesterol buruk, dan kolesterol total pada pasien diabetes. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis juga menurunkan risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.

5. Menurunkan kolesterol
Kayu manis mengandung kalsium, serat, dan banyak mineral seperti mangan. Untuk itu, kayu manis sangat cocok untuk kesehatan pencernaan, usus, serta melindungi dari penyakit jantung. Kayu manis juga bisa menurunkan kolesterol. Kalsium dan serat pada kayu manis juga membantu menghilangkan garam pada tubuh dan mencegah kanker usus. Tak hanya itu, serat pada kayu manis juga bisa mengobati konstipasi atau diare.

6. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Penelitian di university of texas menunjukkan bahwa kayu manis dapat mengurangi proliferasi sel kanker. Tidak hanya itu, kayu manis juga menjadi salah satu rempah yang dapat menyembuhkan kanker.

7. Meringankan flu
Kayu manis biasanya digunakan pada pengobatan tradisional China pada orang yang terkena demam atau influenza. Hal ini karena kayu manis mengandung zat yang membuat tubuh lebih hangat dan nyaman.

8. Mencegah penggumpalan darah
Cinnamaldehyde, minyak yang dihasilkan oleh kayu manis bisa mencegah darah untuk menggumpal. Berdasarkan whfoods.com, kayu manis mengeluarkan asam lemak anti-peradangan yang disebut arachidonic. Asam lemak ini kemudian mengurangi radang dan penggumpalan darah.

9. Meringankan sakit pada penderita rematik
Kayu manis dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oelh rematik. Dalam penelitian yang dilakukan di department of internal medicine menunjukkan, kayu manis juga dapat mengurangi sitokin (protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur imunitas, inflamasi dan hematopoesis) yang dapat menyebabkan rematik.

10. Obat serbaguna
Kayu manis dapat dijadikan pengawet makanan yang alami, selain itu juga mengandung serat, kalsium, zat besi dan mangan yang terbukti efektif mengurangi nyeri saat haid atau melahirkan. Kayu manis memiliki kandungan natural yang disebut cinnamaldehyde yang dapat menyeimbangkan hormon, meningkatkan hormon progesteron dan mengurangi hormon testosteron pada wanita.

Sumber : http://doktersehat.com

0 komentar:

Manfaat Jahe Bagi Kesehatan

5:46 PM 0 Comments

Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari india sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak (Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. 



 

Jenis Jahe:
jahe di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna plimpangnya.
1.) jahe Putih atau Jahe Kuning Besar Jahe putih atau jahe kuning besar yang disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya besar dan gemuk, ruas rimpang lebih menggembung dibandingkan dengan kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bisa di konsumsi baik saat masih muda maupun sudah tua. Bisa dimanfaatkan dalam bentuk jahe segar atau jahe olahan.
2.) Jahe Putuh atau jahe Kunung kecil Jahe putih atau jahe kuning kecil yang disebut juga dengan jahe sentil atau jahe emprit. Ruasnya kecil, aga rata sampai agak menggembung. Jahe ini bisa dipanen setelah berumur tua. kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau untuk diektrak menjadi oleoresin dan minyak atsiri.
3.) Jahe Merah jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil, jahe merah selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri paling tinggi dibandingkan dengan 2 klon lainnya, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan sejak dulu jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan lainnya, jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut besar dan usus oleh minyak atsiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
a.) Jahe Merah Sebagai bahan obat terdisional 
Jahe merah banyak dipilih karena memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi dibandingkan jahe-jahe lain. Khasiat umumnya adalah menambah nafsu makan dan menghangatkan badan. Karena pengaruh inilah orang cepat merasa bugar dan gairah seksnya segera memuncak alias berkantaran. Selain ukurannya lebih kecil dibanding 2 jenis jahe lain, yakni jahe emprit dan gajah, warna kulit jahe merah juga berbeda. Kulitnya berwarna merah muda, dagingnya sedikit coklat, dan memiliki serat lebih kasar.
Beberapa Ramuan Jahe Merah:
a. Untuk Atasi Rematik
Ramuan 1: Bahan : - jahe merah segar 20gram - Temulawak 20gram - Cabe jawa 20gram - kumis kucing 30gram - Daun komfrey 30gram - Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat 1. Semua bahan dicuci bersih. 2. Rajang atau diiris tipis. 3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas. 4. Kemudian saring.
Cara Konsumsi: - minum 2 kali pada pagi dan sore hari. - Sekali minum 1 gelas. - Agar rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan jeruk nipis.
Ramuan 2: Bahan: - siapkan jahe merah segar 20gram - Daun dewa segar 30gram - Irisan kering mahkota dewa 20gram - Daun menira segar 30gram - Daun sendok 30gram - Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat 1. semua bahan dicuci bersih. 2. Diiris atau dirajang kecil-kecil. 3. Lalu direbus, tunggu hingga air rebusan tersisa 2gelas. 4. Kemudian saring.
Cara Konsumsi: - minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. - sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

b. Untuk Atasi Keropos Tulang
Bahan: - siapkan jahe merah segar 20gram - Kacang hijau 30gram - Kapulaga 10 gram - Merica 15gram - Kayumanis 20gram - Air 4 gelas
Cara Membuat: 1. Bahan-bahaan dicuci bersih dan dilumatkan atau dimemarkan. 2. Rebus hingga air rebusan tresisa 2 gelas. 3. Kemudian disaring.
Cara Konsumsi: - minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. - sekali minum 1 gelas - Agar rasa nikmat, ditambahkan 2 sendok makan madu.
C. Untuk Atasi Asma
Bahan: - Siapkan jahe merah segar 20 gram - Daun smbiloto segar 30 gram - Daun randu 30 gram - Daun lampes 20 gram - Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat: 1. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. 2. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas. 3. Lalu saring. 4. Sajikan
Cara Konsumsi: - Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. - Sekali minum 1 gelas. - Agar rasanya segar, bisa ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.
D. Untuk Atasi Stroke
Bahan: - Siapkan jahe merah 20 gram - Mengkudu 40 gram - Pule pandak 20 gram - Daun dewa 30 gram - Daun cermai 20 gram - Air untuk minum 4 gelas
Cara Membuat: 1. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. 2. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah)gelas. 3. Kemudiyan saring.
Cara Konsumsi: - Minum 3 kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan, sekali minum-(setengah) gelas.

b.) Jahe Kuning Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam, ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
c.) Jahe Gajah Jahe gajah banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan, minuman, kosmetika dan bahan baku dalam kegiyatan industri. Semakin pesatnya kegiatan industri obat-obatan moderen, teradisional dan industri-industri lain yang bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyababkan permintaan komoditi ini cendrung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak hanya berpospek didalam negri saja tetapi juga memiliki peluang besar untuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas ekspor yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan, minyak atsiri dan oleoresin.
Manfaat dan Khasiat Jahe
1. Masuk angin
Cara Membuat: 1. Ambil jahe yang tua sebesar biji jari. 2. Cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua gelas. 3. Tambahkan gula aren secukup nya. 4. Dinginkan 1/4 jam 5. Angkat dan minum hangat-hangat.
2. Sakit kepala atau migran (sakit kepala sebelah)
Cara Membuat: 1. Ambil jahe seibu jari. 2. Bakar lalu memarkan. 3. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren.
Cara Konsumsi: 1. Minum sekaligus. 2. Minum tiga kali sehari.
3. Mencegah Mabuk Kendaraan
Cara Membut: 1. Ambil jahe seibu jari. 2. Cuci dan iris tipis-tipis. 3. Lalu rebus dengan segelas air. 4. Diminum hangat-hangat sebelum naik kendaraan.
4. Terkilir
Cara Membuat: 1. Ambil jahe lebih kurang dua ruas. 2. Cuci bersih lalu parut. 3.Tambahakan sedikit garam. 4. Balurkan ramuan ini pada anggota tubuh yang terkilir. 5. Lakukan dua kali sehari.
5. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo)
Cara Membuat: 1. Ambil 30 gr jahe. 2. Cuci bersih lalu dijus. 3. Balurkan jus pada kulit yang menderita vitiligo tersebut.
6. Terserang cacing gelang
Cara Membuat: 1. Ambil 60 gr jahe segar lalu cuci bersih. 2. Lumatka, campur dengan segelas air. 3. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. 4. Minum ramuan ini tiga kali sehari.
7. Rematik
Cara Membuat: 1. Siapkan satu atau dua rimpang jahe. 2. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian tumbuk. 3. Tempel tumbukan jahe pada begian tubuh yang sakit.
8. Jahe sebagai obat batuk
Cara Membuat: 1. bersihkan kurang lebih 10 gram jahe (sekitar 4 ruas). 2. P0tong-potong dan remukan. 3. Rebus dalam empat cangkir air selama 20 menit. 4. saring dan tunggu sampai tidak terlalu panas. 5. Bisa menambahkan madu dan jus lemon untuk menambah rasanya.
9. Jahe untuk melawan infeksi jamur pada kaki
Cara Membuat: - rendam kaki anda selama 10 menit dalam air hangat yang telah ditambahi jahe.
Selain itu penelitian moderen telah membuktikan secara ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain: - Menurunkan tekanan darah. - Membantu pencernaan. - Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. - Mencegah mual. - Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan keram perut dan membantu mengeluarkan angin. - Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Sumber : http://caraobat.blogspot.com

0 komentar:

Manfaat Basil

10:11 PM , 0 Comments

Secara internasional, basil lebih populer sebagai herbal, bahan pelengkap makanan dan tumbuhan suci umat Hindu di India. Basil telah dikenal untuk pengobatan kuno di India yang tertuang dalam kitab ayuvreda kuno dan pengobatan kuno Cina.
Basil pada masa itu digunakan untuk mengobati pilek, sakit kepala, keluhan lambung, peradangan, penyakit jantung, keracunan, dan malaria. Basil digunakan dalam masakan dan dikonsumsi sebagai daun segar untuk lalapam, teh herbal, bubuk kering, atau campuran ramuan obat. Terdapad dua jenis utama basil yaitu, Ocimum basilicum (basil manis) yang menjadi bahan makanan pada masakan Italia dan Asia, dan Ocimum sanctum (basil suci) yang merupakan basil suci dalam agama hindu. 
Manfaat dan Khasiat Basil
  • Melindungi DNA
    Basil mengandung flavonoid dapat memberikan perlindungan pada tingkat sel. Orientin dan vicenin adalah dua flavonoid yang dapat melindungi struktur sel serta kromosom dari radiasi dan kerusakan dari zat yang berbasis oksigen.
  • Anti-Bakteri
    Selain itu, basil telah terbukti memberikan perlindungan terhadap pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Manfaat basil sebagai anti-bakteri ini tidak berkaitan dengan flavonoid melainkan minyak atsiri yaitu estragole, linalool, cineole, eugenol, sabinene, mircene, dan limonene. Penelitian di laboratorium menunjukkan efektivitas basil dalam membatasi pertumbuhan berbagai bakteri, termasuk: Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Escherichia coli O: 157: H7, Yersinia enterocolitica, dan Pseudomonas aeruginosa.Minyak atsiri juga telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat beberapa jenis bakteri patogen yang resisten terhadap obat antibiotik yang umum digunakan seperti Staphylococcus, Enterococcus dan Pseudomonas.
  • Efek anti-inflamasi
    Komponen eugenol minyak atsiri basil telah menjadi subjek penelitian yang luas, karena zat ini dapat memblokir aktivitas enzim dalam tubuh yang disebut siklooksigenase (COX). Efek menghambat enzim ini yang menyebabkan basil sebagai “anti-inflamasi” yang dapat memberikan manfaat penyembuhan dan menghilangkan gejala untuk individu dengan masalah kesehatan inflamasi seperti rheumatoid arthritis atau kondisi peradangan usus.
  • Memelihara kesehatan jantung
    Basil adalah sumber yang sangat baik dari vitamin A (melalui konsentrasi karotenoid seperti beta-karoten). Disebut “pro-vitamin A,” karena dapat dikonversi menjadi vitamin A, beta-karoten adalah antioksidan yang lebih kuat daripada vitamin A, bukan hanya melindungi sel-sel epitel dari kerusakan radikal bebas, tetapi juga membantu mencegah radikal bebas dari oksidasi kolesterol dalam aliran darah yang dapat menyumbat aliran darah dan mengerasakan pembuluh darah. Dampaknya adalah dapat menimbulkan serangan jantung atau stroke. Basil juga merupakan sumber magnesium yang baik, yang dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mendorong otot dan pembuluh darah untuk rileks, sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi resiko irama jantung yang tidak teratur.
Sumber : kb.123sehat.com

0 komentar:

Manfaat Oregano

10:06 PM , 0 Comments

Oregano atau Pot Marjoram (Origanum vulgare) adalah tanaman dari keluarga mint yang memiliki aroma kuat, dan berasa hangat, serta sedikit pahit. Tanaman ini biasa di tanam di Mediterania, Asia Tengah, dan Asia Selatan.



Oregano biasa dijual dalam bentuk kering sebagai bumbu masakan. Selain sebagai bumbu untuk makanan seperti pizza dan spagheti, oregano juga digunakan dalam dunia pengobatan herbal.
Adapun beberapa nutrisi dan manfaat untuk kesehatan dari oregano adalah sebagai berikut :

1. Memiliki sifat antibakteri dan antijamur sehingga efektif mencegah infeksi bakteri dan jamur pada tubuh. Juga efektif melawan infeksi berbasis ragi seperti vaginitis dan sariawan mulut.
2. Antioksidan dalam oregano membantu memperlambat kerusakan pada sel dan mencegah penuaan dini.
3. Daun oregano juga merupakan salah satu sumber alami dari mineral mangan, dan zat besi, serta vitamin A yang bermanfaat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
4. Oregano juga merupakan sumber vitamin C yang baik sehingga membantu meringankan iritasi pada gusi.
5. Thymol dan carvacol adalah dua jenis senyawa yang terkandung dalam oregano yang dapat membantu memperlancar pencernaan dan mencegah gangguan perut.
6. Meredakan kram menstruasi pada wanita.
7. Oregano juga berguna dalam mengobati masalah pernafasan.

Well, Anda bisa mendapatkan oregano di supermarket-supermarket terdekat sebagai bumbu masakan untuk mendapatkan khasiatnya!

Sumber : http://duniafitnes.com

0 komentar:

Yogyakarta

9:58 PM , 0 Comments

Profil

 

Nama Resmi :  Daerah Istimewa Yogyakarta
Ibukota : Yogyakarta
Luas Wilayah  : 3.133,15  Km² *)
Jumlah Penduduk  : 3.876.391 Jiwa *) 
Suku Bangsa  : Jawa, Sunda Parahiyangan, Melayu, Cina, Batak (Tapanuli),  Minang Kabau, Bali, Madura, dan Lain-lain.
Agama  : Islam : 3.084.990 Jiwa,  Kristen Protestan : 92.097 Jiwa, Kristen Katholik : 162.806 Jiwa, Budha : 5.387 Jiwa, Hindu : 5.798 Jiwa.
Wilayah Administrasi : Kab.: 4, Kota: 1,  Kec.: 78,  Kel.: 46,  Desa : 392 *)
Lagu Daerah   : Pitik Tukung, Sinom
Website  : http://www.jogjaprov.go.id
 *) Sumber : Permendagri Nomor 66 Tahun 2011

Sejarah

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat propinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di Yogyakarta. Dari nama daerah ini yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Status sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runutan sejarah berdirinya propinsi ini, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 
Menurut Babad Gianti, Yogyakarta atau Ngayogyakarta (bahasa Jawa) adalah nama yang diberikan Paku Buwono II (raja Mataram tahun 1719-1727) sebagai pengganti nama pesanggrahan Gartitawati.Yogyakarta berarti Yogya yang kertaYogya yang makmur, sedangkan Ngayogyakarta Hadiningrat berartiYogya yang makmur dan yang paling utama. Sumber lain mengatakan, nama Yogyakarta diambil dari nama (ibu) kota Sanskrit Ayodhya dalam epos Ramayana. Dalam penggunaannya sehari-hari, Yogyakarta lazim diucapkan Jogja(karta) atau Ngayogyakarta (bahasa Jawa). 
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta sudah mempunyai tradisi pemerintahan karena Yogyakartaadalah Kasultanan, termasuk di dalamnya terdapat juga Kadipaten Pakualaman. Daerah yang mempunyai asal-usul dengan pemerintahannya sendiri, di jaman penjajahan Hindia Belanda  disebut Zelfbesturende Landschappen. Di jaman kemerdekaan disebut dengan nama Daerah Swapraja.  
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri sejak 1755 didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I. Kadipaten Pakualaman, berdiri sejak 1813, didirikan oleh Pangeran Notokusumo, (saudara Sultan Hamengku Buwono II ) kemudian bergelar Adipati Paku Alam I. 
Baik Kasultanan maupun Pakualaman, diakui oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah tangga sendiri. Semua itu dinyatakan di dalam kontrak politik. Terakhir kontrak politik Kasultanan tercantum dalam Staatsblad 1941 No. 47 dan kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 No. 577. 
Pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII mengetok kawat kepada Presiden RI, menyatakan bahwa Daerah Kasultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman menjadi bagian wilayah Negara Republik Indonesia, serta bergabung menjadi satu mewujudkan satu kesatuan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sri sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII sebagai Kepala Daerah dan Wakil  Kepala Daerah bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. Pegangan hukumnya adalah :
  1. Piagam kedudukan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 19 Agustus 1945 dari Presiden Republik Indonesia.
  2. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Amanat Sri Paku Alam VIII tertanggal 5 September 1945 ( yang dibuat sendiri-sendiri secara terpisah)
  3. Amanat Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paku Alam VIII tertanggal 30 Oktober 1945 ( yang dibuat bersama dalam satu naskah ).
Dari  4 Januari 1946 hingga 17 Desember 1949, Yogyakarta menjadi Ibukota Negara Republik Indonesia, justru dimasa perjuangan bahkan mengalami saat-saat yang sangat mendebarkan, hampir-hampir saja Negara Republik Indonesia tamat riwayatnya. Oleh karena itu pemimpin-pemimpin  bangsa Indonesia yang berkumpul dan berjuang di Yogyakarta mempunyai kenangan tersendiri tentang wilayah ini. Apalagi pemuda-pemudanya yang setelah perang selesai, melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada, sebuah Universitas Negeri yang pertama didirikan oleh Presiden Republik Indonesia, sekaligus menjadi monumen hidup untuk memperingati perjuangan Yogyakarta.  
Pada saat ini Kraton Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan  Puro Pakualaman oleh Sri Paduka Paku Alam IX. Keduanya memainkan peranan yang sangat menentukan di dalam memelihara nilai-nilai budaya dan adat-istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta. 
Dengan dasar pasal 18 Undang-undang 1945, Dewan Perwakilan Rakyat Propisni Daerah Istimewa Yogyakarta menghendaki agar kedudukan sebagai Daerah Istimewa  untuk Daerah Tingkat I, tetap lestari dengan mengingat sejarah pembentukan dan perkembangan Pemerintahan Daerahnya yang sepatutnya dihormati. 
Pasal 18 undang-undang dasar 1945 itu menyatakan bahwa “ pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar  dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat  dasar permusyawaratan dalam sistem Pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam Daerah-daerah yang bersifat Istimewa “. 
Sebagai Daerah Otonom setingkat Propinsi, Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan Undang-undang No.3 tahun 1950, sesuai dengan maksud pasal 18 UUD 1945 tersebut. Disebutkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah meliputi bekas Daerah/Kasultanan Yogyakarta dan Daerah Pakualaman.   
Sebagai ibukota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta kaya predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata. 
Sebutan kota perjuangan untuk kota ini berkenaan dengan peran Yogyakarta dalam konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial Belanda, jaman penjajahan Jepang, maupun pada jaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan, baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta maupun Kadipaten Pakualaman. 
 Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi semasa kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai kini masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan banyaknya pusat-pusat seni dan budaya. Sebutan kata Mataram yang banyak digunakan sekarang ini, tidak lain adalah sebuah kebanggaan atas kejayaan Kerajaan Mataram.  
Predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping adanya berbagai pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersedia di propinsi ini, di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia. Tidak berlebihan bila Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia. 
Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam. 
Disamping predikat-predikat di atas, sejarah dan status Yogyakarta merupakan hal menarik untuk disimak. Nama daerahnya memakai sebutan DIY sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Status Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa berkenaan dengan runutan sejarah Yogyakarta, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Arti Logo

 
 
  • Landasan Idiil Pancasila, digambarkan dengan bintang emas bersegi lima (Ketuhanan Yang Maha Esa), tugu dan sayap mengembang (Kemanusiaan yang adil dan beradab), bulatan-bulatan berwarna merah dan putih (Persatuan Indonesia), ombak, batu penyangga saka guru/tugu(Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan), danpadi-kapas (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
  • 17 bunga kapas, 8 daun kapas dan 45 butir padi adalah lambang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Bulatan (golong) dan tugu berbentuk silinder (giling) adalah lambang tata kehidupan gotong royong.
  • Nilai-nilai keagamaan, pendidikan dan kebudayaan, digambarkan dengan bintang emas bersegi lima dan sekuntum bunga melati di puncak tugu. Bunga melati dan tugu yang mencapai bintang menggambarkan rasa sosial dengan pendidikan dan kebudayaan luhur serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bunga melati yang sering digunakan dalam upacara sakral mengandung nilai seni, budaya dan religius.
  • Warna-warna merah putih yang dominan, serta tugu yang tegak adalah lambang semangat perjuangan dan kepahlawanan tatanan "mirong" pada hiasan saka guru sebagai hiasan spesifik Yogyakarta, adalah lambang semangat membangun.
  • Sejarah terbentuknya Daerah Istimewa Jogjakarta dilukiskan dengan sayap mengembang berbulu 9 helai di bagian luar dan 8 helai di bagian dalam, menggambarkan peranan Sri sultan Hangmengkubuwono IX dan Sri Paku alam VIII, yang pada tanggal 5 September 1945 mengeluarkan amanatnya untuk menggabungkan daerah Kasultanan Jogjakarta dan Kadipaten Pakualaman menjadi Daerah Istimewa Jogjakarta.
  • Warna hijau tua dan hijau muda adalah lambang keadaan alam Daerah Istimewa Jogjakarta dilukiskan dengan karena ada bagian ngarai yang subur dan ada daerah perbukitan yang kering.
  • Candrasengkala / Suryasengkala terbaca dalam huruf jawa adalah lambang rasa Suka Ngesthi Praja, Yogyakarta Trus Mandhiri, yang artinya dengan berjuang penuh rasa optimisme membangun Daerah Istimewa Jogjakarta untuk tegak selama-lamanya: rasa (6) suka (7) ngesthi (8) praja (1) tahun jawa 1876, Jogja (5) karta (4) trus (9) mandhiri (1) tahun masehi 1945, yaitu tahun de facto berdirinya Daerah Istimewa Jogjakarta.
  • Tugu yang dilingkari dengan padi dan kapas adalah lambang persatuan, adil dan makmur.
  • Ukiran, sungging dan prada yang indah adalah lambang nilai-nilai peradaban yang luhur digambarkan secara menyeluruh berwujud.
 

Nilai Budaya

Upacara Labuhan:Parang Tritis, Parang Kusumo, Gunung Merapi, Gunung Lawu, dan Dlepih Kayangan
Upacara Grebeg:Grebeg Poso pada tanggal 1 Syawal, Grebeg Besar pada tanggal 10 Besar, Grebeg Mulud pada tanggal 12 Rabbiulawal
Upacara Saparan:Bulan Sapar di Gamping Sleman
Upacara Metri Desa (Bersih Desa):Di semua desa di wilayah Daerah Istimewa Jogjakarta
Falsafah masyarakat setempat

Dasar falsafah pembangunan daerah Propinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) adalah Hamemayu Hayuning Bawono, sebagai cita-cita luhur untuk menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat Jogjakarta berdasarkan nilai budaya daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hamemayu Hayuning Bawono bermakna suatu filosofi kepemimpinan yang selalu mengupayakan peningkatan kesejahteraan rakyat dan mendorong terciptanya sikap serta perilaku hidup individu yang menekankan keselarasan dan keserasian antara sesama manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Illahi dalam melaksanakan hidup dan kehidupannya.
Hakikat budaya adalah hasil cipta, karsa dan rasa, yang diyakini masyarakat sebagai sesuatu yang benar dan indah. Demikian pula budaya Ngayogyakarta Hadiningrat, yang diyakini sebagai salah satu acuan dalam kehidupan bermasyarakat. Secara filosofis, budaya jawa, khususnya budaya Ngayogyakarta Hadiningrat dapat digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan masyarakat ayom, ayem, tata, titi tentrem, karto raharjo. Dengan perkataan lain, budaya tersebut akan bermuara pada masyarakat yang penuh dengan kedamaian, keamanan, keteraturan, dan sejahtera.

Sumber : Kemendagri.go.id

0 komentar:

Provinsi Sumatra Utara

9:51 PM , 0 Comments

Profil

 

Nama Resmi : Provinsi Sumatera Utara
Ibukota : Medan
Luas Wilayah : 72.981,23 Km2 *)
Jumlah Penduduk : 15.074.334 Jiwa *)
Suku Bangsa : Suku Melayu, Karo, Simalungun, Pakpak/dairi, Batak toba, Mandaling, Pesisi(Tapanuli Tengah) Nias dan Jawa.
Agama : Islam, Protestan, Katholik, Budha, Hindu dll.
Wilayah Administrasi : Kab. : 25, Kota :8, Kec. : 414, Kel. : 662, Desa : 5.025 *)
Lagu Daerah : Butet, Lisoi dan Sing-sing so
Website: : http://www.sumutprov.go.id
*) Sumber : Permendagri Nomor 66 Tahun 2011

Sejarah

Pada jaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement Van Sumatera yang meliputi seluruh Sumatera yang di kepalai oleh seorang Gubernur berkedudukan di Medan.
Sumatera Utara terdiri dari daerah-daerah administratif yang dinamakan keresidenan. Pada Sidang I Komite Nasional Daerah (KND) Provinsi Sumatera diputuskan untuk dibagi menjadi 3 sub Provinsi yaitu sub Provinsi Sumatera Utara (yang terdiri dari Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur dan Keresidenan Tapanuli), sub Provinsi Sumatera Tengah dan sub Provinsi Sumatera Selatan.
Melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1948 tanggal 15 April 1948 pemerintah menetapkan Sumatera menjadi 3 Provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Provinsi Sumatera Selatan dan pada tanggal 15 selanjutnya ditetapkan menjadi hari jadi Provinsi Sumatera Utara.
Awal tahun 1949 diadakan reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Mei 1949 Nomor 22/Pem/PDRI jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan, selanjutnya dengan ketetapan Pemerintah Darurat RI tanggal 17 Desember 1949 dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur yang kemudian dengan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan ini dicabut dan kembali dibentuk Provinsi Sumatera Utara.
Tanggal 7 Desember 1956 diundangkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Aceh dan perubahan peraturan pembentukan Provinsi Sumatera Utara yang intinya Provinsi Sumatera Utara wilayahnya dikurangi dengan bagian-bagian yang terbentuk sebagai Daerah Otonomi Provinsi Aceh

Arti Logo

 
Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya, adalah lambang kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi  Sumatera Utara melawan imperialisme, kolonialisme, feodalisme dan komunisme.
Batang bersudut lima, perisai dan rantai, melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila.
Pabrik. pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan. daun padi dan tulisan "SUMATERA UTARA", melambangkan daerah yang indah permai, mashur dengan kekakayaan alamnya yang berlimpah-limpah.
Tujuh belas, kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI.
Tongkat di bawah kepalan tangan,  melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta dan pembela keadilan.
Bukit barisan yang berpuncak lima, melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan, kegotong-royongan yang dinamis.
Motto Daerah , adalah Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya. 


Nilai Budaya

Susunan masyarakat Sumatera Utara adalah berdasarkan geneologis teritorial seperti Batak Toba, Mandailing dan Nias. Sedangkan suku Melayu berdasarkan teritorial.
Bila ditinjau dari garis keturunan maka suku Batak dan Nias adalah patrilinial, sedang suku Melayu adalah parental (keturunan kedua belah pihak bapak dan ibu).
Pada masyarakat suku Batak, Nias maupun Melayu ada upacara adat siklus kehidupan dari lahir, masa dewasa sampai kematian, seperti upacara turun mandi, pemberian nama, potong rambut, mengasah gigi, perkawinan dan upacara pemakaman jenazah.
Di masyarakat Batak dikenal upacara memberi makan oleh anak kepada orang yang lanjut usia (sulang-sulang). Terdapat juga upacara penggalian/pemindahan tulang belulang kesuatu tempat atau tugu yang disebut (mangongkal holi).
Setiap upacara-upacara adat masyarakat Batak selalu disertai dengan pemberian Ulos dan tarian (Manortor).


Falsafah masyarakat Batak

Dalihan Natolu sebagai hukum adat Batak yang mempunyai arti  tumpuan yang tiga yang dimaknai sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak.
Dalihan Natolu meliputi :
-        Dongan Sabutuha (saudara semarga).
-        Hula-hula (ipar, baik adik atau kakak laki-laki dari istri).
-        Boru (keluarga dari pihak laki-laki).   



Sumber : kemendagri.go.id 

0 komentar: