Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup
yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah.
Urutan tingkatan takson mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat
terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (filum)
atau divisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia
(famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas
(ras).
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson,
namu makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya,
makin rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan
makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.
Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota
takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa
kingdom, antara lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae
(tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera (organisme uniseluler
tanpa nukleus), dan kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan
sederhana). Dari tahun 1970-an sampai abad ke-20, sebagian besar buku
pelajaran ilmiah menggunakan sistem klasifikasi dengan lima
kerajaan-prokariota, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Tetapi para
ilmuwan kemudian menyadari bahwa kerajaan prokariot terdiri dari dua
macam mikroba. Hal ini menyebabkan pemisahan prokariota menjadi dua
kerajaan: Archaea dan Bakteri. Kerajaan Protista berisi kelompok
campuran hewan sebagian besar sederhana, bersel satu. Organisme ini
termasuk ganggang, jamur air, dan amuba. Banyak ilmuwan telah
mengusulkan membagi protista menjadi dua atau lebih kerajaan yang
terpisah. Kerajaan tanaman, Plantae, mengandung lumut, pakis, konifer,
dan tanaman berbunga. Kingdom Fungi mencakup jamur, jamur roti, ragi,
dan lumut. Banyak ilmuwan juga memasukan ganggang hijau di kerajaan ini.
Kerajaan hewan, Animalia, termasuk mamalia, ikan, serangga, dan cacing.
Phylum (filum) atau divisio (divisi)
Phylum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk
takson tumbuhan. Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phylum,
antara lain filum chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum
echidermata (hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing
pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran-phyta. Contoh,
kingom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain bryophyta
(tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah takson tertinggi ketiga.
Untuk hewan, bakteri, dan kerajaan archaea, pakar taksonomi umumnya
menggunakan istilah filum. Untuk jamur, tanaman, dan protista, para
ilmuwan sering menggunakan istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang
menerima filum. Manusia dan semua hewan lainnya dengan tulang punggung
milik filum Chordata.
Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan
menggunakan akhira yang berbeda-beda, antara lain : -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phycae (untuk
alga), dan lain-lain. Contohnya, divisi Angiospermae dibagi menjadi dua
kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi
bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu hepaticopsida (lumt
daun); dan filum chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokan menjadi 3
kelas, yaitu Xantophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.
Ordo (Bangsa)
Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa
ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada
takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.Sebagai contoh, kelas
Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales,
Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
Familia (Familia/Suku)
Anggota takson setiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Familia berasal dari bahasa
latin Familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan
akhiran –aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae,
Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak
menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya Compositae (nama lain
Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara nama famili pada
hewan menggunakan akhiran kata –ideae, misalnya Homonidae (manusia),
Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah
penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak
miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas
genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), dan Oryza (padi-padian)
Species (Speciea janin)
Species merupakan tingkatan takson palig dasar atau terendah. Anggota
takson memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme
yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan
keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata;
kata pertama menunjukan nama sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
Seperti contoh yang disebutkan diatas, spesies diidentifikasi oleh genus dan nama spesies. Sistem klasifikasi ini disebut sistem binomial
(dua nama). Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika tulisan tangan
atau diketik, keduanya digarisbawahi). Huruf awal dari nama genus
dikapitalisasi, tetapi spesies tidak. Sebuah subspesies diidentifikasi
dengan tiga nama, dengan nama subspesies berikut nama-nama genus dan
spesies.
Lebih dari 1,700,000 spesies organisme telah diidentifikasi, dan
ribuan yang baru diidentifikasi dan diklasifikasikan setiap tahun.
Teknik-teknik baru yang terus dikembangkan yang membuat identifikasi dan
klasifikasi organisme yang lebih akurat. Untuk alasan ini, organisme
sering harus direklasifikasi, dan jajaran dan nama taksa kadang-kadang
harus direvisi.
Komisi ilmuwan internasional menetapkan aturan, atau kode, untuk
mengadopsi nama ilmiah. Set kode yang berbeda ada untuk botani, zoologi,
dan mikrobiologi. Ketiga kelompok bekerja untuk menggabungkan kode
mereka ke dalam satu set standar aturan yang mencakup semua kehidupan.
Varietas atau Ras
Pada organisme –organisme satu spesies terkadang masih ditemukan
perbedaan ciri yang sangat jelas, sangt khusus atau bervariasi sehingga
disebut varietas (kultifar) atau ras. Istilah varietas dan kultifar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi
.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukan perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya diatur oleh ICBN ( Intenational Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya; Oryza sativa var indica (Padi) dan Zea mays L, var tunicata (jagung).
Sementara itu varietas secara agronomi adalah
sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat
dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dibedakan dipertahankan
bika dikembangkan secara vegeatif (aseksua) maupun secara generati
(seksual). Varietas dalam agoronomi disebut juga kultifar.
(Kultifar terdir atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur
murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultifar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penanaman kutifar diatur oleh ICNCP ( International code of Nomenclature for Cultivated Palnts).Cara penulisan kultifar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring, Contoh: Oryza sativa ‘Cisadane’ (padi); kultifar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba ‘Mormors rose’ Rosa alba ‘Blush hip’, Rosa alba ‘Suaveolens’, Rosa alba ‘Celestial’, Rosa alba ‘Amelie’, dan Rosa alba ‘Chloris’.
Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu takson menggunakan naama subtakson. Contohnya
dibawah ini famili ada subflum, di bawah ordo ada subordo , dibawah
famili ada subfamili, dan seterusnya, Nama subfamili pada hewan
menggunakan akhiran –inae, misalnya Caninae, Felinae, dan Boainae.
Sebaliknya, diatas tingkatan takson tedapat supertakson. Contohnya
diatas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas famili
ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.
Tabel 1.1 menunjukan contoh tingkatan takson pada hewan, sedangkan Tabel 1.2 menunjukan contoh tingkatan takson pada tumbuhan.
Tabel 1.1 Tingkatan takson pada beberapa hewan.
Tingkatan takson | Nama Organisme | ||
Manusia | Harimau | Kucing | |
Kingdom | Animalia | Animalia | Animalia |
Filum | Chordata | Chordata | Chordata |
Subfilum | Vertebrata | Vertebrata | Vertebrata |
Kelas | Mammalia | Mammalia | Mammalia |
Ordo | Primata | Carnivora | Carnivora |
Famili | Homonidae | Felidae | Felidae |
Genus | Homo | Panthera | Felis |
Spesies | Homosapiens | Panthera tigris | Felis catus |
Sumber : http://www.sridianti.com
Tingkatan Takson | Nama Organisme | ||
Jagung | Tomat | Mawar | |
Kingdom | Plantae | Plantae | Plantae |
Divisi | Magnoliophyta (Angiospermae) | Magnoliophyta (Angiospermae) | Magnoliophyta (Angiospermae) |
Kelas | Liliopsida (Monocotyledoneae) | Magnoliopsida (Dicotyledoneae) | Magnoliopsida (Dicotyledoneae) |
Ordo | Poales | Solanales | Rosales |
Famili | Poaceae | Solanaceae | Rosaceae |
Genus | Zea | Solanum | Rosa |
0 komentar: