Nabi Zakaria adalah keturunan nabi
Sulaiman AS. Selama hidupnya beliau selalu melakukan dakwah seperti
nabi-nabi lainnya. Isterinya bernama Ali Shahab seorang wanita bani
Israil.
Ketika usianya semakin bertambah tua, nabi Zakaria semakin gelisah.
Sebab mereka belum dikaruniai seorang anak dari Allah. Nabi Zakaria
mempunyai pikiran jika ia wafat dan tidak ada lagi penerusnya tentu bani
Israil akan mengalami kehancuran akhlak. Hal inilah yang menjadi
pemikirannya.
Pada siang hari nabi Zakaria melakukan dakwah, sedangkan pada malam harinya untuk berdoa meminta pada Allah agar segera dikaruniai anak. Namun dia itu belum juga dikabulkan, sehingga masyarakat kota menganggap istrinya mandul.
1. Nabi Zakaria Diberi Anak
Akhirnya Allah mengabulkan permintaan nabi Zakaria. Sebab sudah lama ia berdoa dengan kesungguhan hati, sehingga pada suatu hari datanglah malaikat memberi tahu dirinya. Ketika itu nabi Zakaria sedang ada di Mihrob untuk ibadah.
Malaikat Jibril yang diutus Allah untuk mengabari nabi Zakaria mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan mempunyai seorang putra yaitu Yahya. Kelak anak itu akan menjadi penerus dakwahnya. Tidak terlukiskan lagi kegembiraan nabi Zakaria. la segera bersujud di Mihrob dan mensucikan nama Allah.
Khabar yang dibawa malaikat Jibril kepada nabi Zakaria telah diterangkan dalam Al Qur'an surat Ali-lmron ayat 39 :
Artinya: Kemudian datanglah malaikat Jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri sembahyang di Mihrob (katanya) : "Sesungguhnya Allah menggembirakan pada kamu dengan kelahiran (seorang putra) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah menjadi ikutan, menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu) dan seorang nabi dan keturunan orang-orang saleh". (Ali-lmron : 39)
Begitulah malaikat Jibril memberi khabar gembira. Namun ada syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh nabi Zakaria. Selama tiga hari ia tidak boleh bicara dengan kaumnya. Selama tiga hari itu ia harus menggunakan kata hati untuk berdzikir.
Dengan adanya syarat yang telah diajukan malaikat Jibril kepadanya, maka iapun tidak bicara. la hanya boleh melihat dan mendengar. Meskipun begitu ia selalu berdzikir di dalam hati. Begitulah sampai isterinya benar-benar melahirkan. Dengan demikian syarat yang diajukan padanya juga merupakan tanda istrinya mulai hamil.
Demikianlah kisah nabi Zakaria yang tidak pernah berputus asa dalam menegakkan ajaran Allah. Selain itu ia tidak pernah berputus asa dalam melakukan doa meskipun dalam waktu lama baru terkabul. Sebab ia yakin Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang beriman pada-Nya
(http://sejarahkisahnabi.blogspot.com/)
Pada siang hari nabi Zakaria melakukan dakwah, sedangkan pada malam harinya untuk berdoa meminta pada Allah agar segera dikaruniai anak. Namun dia itu belum juga dikabulkan, sehingga masyarakat kota menganggap istrinya mandul.
1. Nabi Zakaria Diberi Anak
Akhirnya Allah mengabulkan permintaan nabi Zakaria. Sebab sudah lama ia berdoa dengan kesungguhan hati, sehingga pada suatu hari datanglah malaikat memberi tahu dirinya. Ketika itu nabi Zakaria sedang ada di Mihrob untuk ibadah.
Malaikat Jibril yang diutus Allah untuk mengabari nabi Zakaria mengatakan bahwa tidak lama lagi ia akan mempunyai seorang putra yaitu Yahya. Kelak anak itu akan menjadi penerus dakwahnya. Tidak terlukiskan lagi kegembiraan nabi Zakaria. la segera bersujud di Mihrob dan mensucikan nama Allah.
Khabar yang dibawa malaikat Jibril kepada nabi Zakaria telah diterangkan dalam Al Qur'an surat Ali-lmron ayat 39 :
Artinya: Kemudian datanglah malaikat Jibril memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri sembahyang di Mihrob (katanya) : "Sesungguhnya Allah menggembirakan pada kamu dengan kelahiran (seorang putra) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah menjadi ikutan, menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu) dan seorang nabi dan keturunan orang-orang saleh". (Ali-lmron : 39)
Begitulah malaikat Jibril memberi khabar gembira. Namun ada syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh nabi Zakaria. Selama tiga hari ia tidak boleh bicara dengan kaumnya. Selama tiga hari itu ia harus menggunakan kata hati untuk berdzikir.
Dengan adanya syarat yang telah diajukan malaikat Jibril kepadanya, maka iapun tidak bicara. la hanya boleh melihat dan mendengar. Meskipun begitu ia selalu berdzikir di dalam hati. Begitulah sampai isterinya benar-benar melahirkan. Dengan demikian syarat yang diajukan padanya juga merupakan tanda istrinya mulai hamil.
Demikianlah kisah nabi Zakaria yang tidak pernah berputus asa dalam menegakkan ajaran Allah. Selain itu ia tidak pernah berputus asa dalam melakukan doa meskipun dalam waktu lama baru terkabul. Sebab ia yakin Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang beriman pada-Nya
(http://sejarahkisahnabi.blogspot.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar