Senin, 09 Maret 2015

Kisah Nabi Yahya AS

Pada suatu hari Yahya mendengar bahwa Raja Herodus yang menguasai Palestina hendak mengawini anak tirinya yang bernama Hirodia. Dalam syariat atau undang-undang Kitab Taurat dan Zabur mengawini anak tirinya itu tidak boleh, haram. Namun Raja Herodus yang sudah tergila-gila pada anak tirinya yang cantik jelita itu tidak peduli. Ia tetap bersikeras ingin mengawininya.

Hirodia sendiri merasa kesenangan bila diperisteri seorang Raja. Ia seorang gadis yang haus kekuasaan dan harta benda...


Tak seorangpun berani menentang kehendak raja itu. Namun Yahya sang pembabtis segera tampil menghadap Raja dan menyatakan keberatan. Bahwa perkawinan raja itu melanggar aturan agama dan amat dikutuk Tuhan.

Seluruh istanapun gempar. Mereka setuju atas pendapat Yahya yang berasal dari Kitab Suci. Raja menjadi malu dan murka. la dan Herodia berusaha mencari jalan untuk membungkam mulut Yahya atau kalau perlu membunuhnya sekalian.

Pada suatu hari Hirodia datang menemui Yahya di rumahnya. Hirodia berdandan sangat cantik. la mencoba merayu Yahya agar melakukan perbuatan mesum. la mengajak Yahya untuk berzina. Siapa tahu sesudah melakukan perbuatan nista itu Yahya akan jadi penurut dan tidak lagi menentang rencana perkawinannya dengan Raja Herodus.

Namun Hirodia kecele, walau ia telah bertelanjang bulat dihadapan Yahya, pemuda itu tidak tergoda bahkan merasa jijik sekali melihat Hirodia yang bejad moralnya itu.

la mengusir Hirodia dengan suaranya yang keras, seolah menggelegar di telinga Hirodia.. Hirodia merasa malu sekali is merasa terhina sekali dan karenanya is merasa dendam dan sangat bend kepada Yahya.

Hirodia langsung menghadap Raja Herodus dan berkata bahwa Yahya telah menghinanya. Sesungguhnya Yahya tidak setuju atas perkawinannya dengan sang Raja adalah karena Yahya berpamrih ingin mengawini Hirodia sendiri. Tadi Yahya telah berusaha memperkosanya.

Tentu hasutan Hirodia yang tajam itu membakar kemarahan Raja Herodus. la segera memerintahkan bala tentaranya untuk memenggal kepala Yahya. Para tentara itu sebenarnya sangat keberatan, namun mereka diancam hukuman berat. Maka akhirnya dengan segala cara mereka dapat menemukan Yahya, Nabi yang shalih dan tegas pendiriannya itu dibawa ke penjara dan dipenggal lehernya. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun.
 
(kisahceritaislamm.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar