Pada
suatu hari Yahya mendengar bahwa Raja Herodus yang menguasai Palestina hendak
mengawini anak tirinya yang bernama Hirodia. Dalam syariat atau undang-undang
Kitab Taurat dan Zabur mengawini anak tirinya itu tidak boleh, haram. Namun
Raja Herodus yang sudah tergila-gila pada anak tirinya yang cantik jelita itu
tidak peduli. Ia tetap bersikeras ingin mengawininya.
Hirodia
sendiri merasa kesenangan bila diperisteri seorang Raja. Ia seorang gadis yang haus kekuasaan dan harta
benda...
Tak seorangpun berani
menentang kehendak raja itu. Namun Yahya sang
pembabtis segera tampil menghadap Raja dan menyatakan keberatan. Bahwa perkawinan raja itu melanggar aturan agama dan amat dikutuk Tuhan.
Seluruh istanapun gempar. Mereka setuju atas
pendapat Yahya yang berasal dari Kitab Suci.
Raja menjadi malu dan murka.
la dan Herodia
berusaha mencari jalan untuk
membungkam mulut Yahya atau kalau perlu membunuhnya
sekalian.
Pada
suatu hari Hirodia datang menemui Yahya di rumahnya. Hirodia
berdandan sangat cantik. la mencoba merayu Yahya agar melakukan perbuatan mesum. la mengajak Yahya untuk berzina. Siapa
tahu sesudah melakukan perbuatan nista itu Yahya akan jadi penurut dan
tidak lagi menentang rencana perkawinannya
dengan Raja Herodus.
Namun Hirodia kecele, walau ia telah bertelanjang bulat dihadapan Yahya,
pemuda itu tidak tergoda bahkan merasa jijik sekali melihat Hirodia yang bejad moralnya itu.
la mengusir Hirodia dengan
suaranya yang keras, seolah menggelegar
di telinga Hirodia.. Hirodia merasa malu sekali is merasa terhina sekali dan karenanya is merasa dendam dan sangat bend kepada
Yahya.
Hirodia langsung menghadap
Raja Herodus dan berkata bahwa Yahya telah
menghinanya. Sesungguhnya Yahya tidak setuju atas perkawinannya dengan sang Raja adalah karena Yahya berpamrih ingin mengawini Hirodia sendiri. Tadi Yahya telah berusaha memperkosanya.
Tentu hasutan Hirodia yang tajam itu membakar
kemarahan Raja Herodus. la segera
memerintahkan bala tentaranya untuk memenggal kepala Yahya. Para tentara
itu sebenarnya sangat keberatan, namun mereka
diancam hukuman berat. Maka akhirnya dengan segala cara mereka
dapat menemukan Yahya, Nabi yang shalih dan tegas pendiriannya itu dibawa ke penjara dan dipenggal lehernya. Innalillahi wa inna
ilaihi rajiuun.
(kisahceritaislamm.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar