Senin, 24 November 2014

Provinsi Sulawesi Selatan

Profil

Nama Resmi : Provinsi Sulawesi Selatan
Ibukota : Makassar
Luas Wilayah : 46.717,48 Km2 *)
Jumlah Penduduk : 9.390.322 Jiwa *)
Suku Bangsa : Makasar, Bugis, Mandai, Toraja.
Agama : Islam, Protestan,  Katolik
Wilayah Administrasi : Kab.: 21,  Kota : 3,  Kec.: 304, Kel.: 768,   Desa : 2.187  *)
Lagu daerah : Ma Rencong, Pakarena.
Website : http://www.sulsel.go.id
*) Sumber : Permendagri Nomor 66 Tahun 2011

Sejarah

Periode terpenting dalam sejarah daerah Sulawesi Selatan dimulai pada awal abad ke 14 dengan terbentuknya pemerintahan di Kerajaan Luwu yang sebelumnya bernama Kerajaan Ussu’, yang dilanjutkan dengan Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Perlawanan Sulawesi Selatan yang dimotori oleh Kerajaan Gowa dalam melawan monopoli perdagangan oleh Belanda diawali dalam bentuk peperangan pada tahun 1666.

Arti Logo


Padi Kapas,   Lambang kemakmuran 
Benteng Somba Opu, Lambang keteguhan dalam mempertahankan prinsip.
Perahu Pinisi,   Lambang jiwa kelautan
Badik terhunus, Lambang kepahlawanan
Gunung, Desa dan Sawah,  Lambang keharmonisan dalam kemakmuran

Nilai Budaya

Arsitektur Tradisional

Rumah-rumah di Bugis, Makassar dan Mandar hampir sama bentuknya. Rumah berdiri diatas tiang-tiang (mempunyai kolong). Tinggi kolong berbeda menurut tingkatannya, apakah dia rakyat, berpangkat, bangsawan, atau Raja.

  
Kepercayaan

Anggapan selama ini mengenai penghuni pertama jaman prasejarah di Sulawesi Selatan, masih berpegang pada penemuan Fritz dan Paul Sarasin tentang orang Toale. Toale berarti orang-orang yang tinggal di hutan atau lebih tepat dikatakan penghuni hutan. Orang Toale masih sekeluarga dengan suku bangsa Wedda di Srilangka. 

Upacara Adat

Rambu Tuka merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada para dewa (Deata) yang telah memberi perlindungan dan keberhasilan dalam hidup.

 Rambu Tuka yang merupakan upacara besar terdiri dari :

-         Kapuran pangngan.
 -         Ma’ Paling.
 -         Ma’ pakande deata do banua.
 -         Ma’ pakande deata do ing padang.
 -         Merok.
 -         Massalu-salu.



Filsafat Hidup Masyarakat Setempat


Aja Mumaelo Ribetta Makkala’ Ricappa’na Letengnge, maksudnya rakyat Sulawesi Selatan menanti dengan penuh harap pemimpin pemerintahan yang bertindak cekatan dan bereaksi cepat mendahului orang lain dengan penuh keberanian meskipun menghadapi tantangan berat.

Namo Maega Pabblisena, Nabongngo Pollopinna, Teawa Nalureng , maksudnya  biar banyak pendayungnya tetapi tidak becus juru mudinya, saya tidak mau mengikutinya. 

Sumber : kemendagri.go.id

3 komentar:

  1. Terima kasih atensi dan apresiasi sebagai informasi publik dan semoga bermanfaat , walaupun blog gado- gado cukup menarik yang penting bisa di baca. mbak Diana, mala saya justru baru mengenal pembuatan blog, memang agak sulit di banding media sosial yang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih banyak sudah mau berkunjung:)

      Hapus
  2. Kalau gak keberatan minta pin bbm mbak Diana

    BalasHapus