Profil
Nama Resmi | : | Provinsi Maluku Utara |
Ibukota | : | Ternate |
Luas Wilayah | : | 31.982,50 Km2 *) |
Jumlah Penduduk | : | 1.165.308 Jiwa *) |
Suku Bangsa | : | Module, Pagu, Ternate, Makian Barat, Kao, Tidore, Buli, Patani, Maba, Sawai, Weda, Gne, Makian Timur, Kayoa, Bacan, Sula, ange, Siboyo, dan Kadai. Galela, Tobelo, Loloda, Tobaru, Sahu. |
Agama | : | Islam, Protestan, Katholik, Buddha dll. |
Wilayah Administrasi | : | Kab.: 7, Kota : 2, Kec.: 112 Kel.:112, Desa : 950 *) |
Batas Wilayah | : | Sebelah Timur Laut Halmahera, sebelah Barat Laut Maluku, sebelah utara Samudera Pasifik, Sebelah Selatan Laut Seram. |
Website | : | http://malutprov.go.id
*) Sumber : Permendagri Nomor 66 Tahun 2011
|
Sejarah
Upaya pembentukan Provinsi Maluku Utara merupakan hasil perjuangan panjang seluruh lapisan masyarakat selama kurang lebih 42 tahun. Sejak tanggal 1 September 1957 pada waktu DPRD peralihan mengeluarkan Keputusan membentuk Provinsi maluku Utara sebagai Provinsi Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat kepangkuan NKRI. Beralihnya pemerintahan Orde Lama ke Orde Baru dan peristiwa G.30 S/PKI tahun 1965 mengakibatkan semakin tidak jelasnya nasib perjuangan pembentukan Provinsi Maluku Utara. Pada era reformasi, semangat perjuangan tetap terpatri menjadi suatu akomulasi kebutuhan atas kehadiran sebuah Provinsi Maluku Utara. Setelah melalui tahapan pembahasan di DPR-RI maka pada tanggal 4 Oktober 1999 Rancangan Undang-undang Pembentukan Provinsi Maluku Utara disyahkan menjadi Undang-undang Nomor 46 Tahun 1999.Nilai Budaya
Cakalele, jenis tarian rakyat untuk penyambutan tamu agung yang berkunjung. Secara etimologi “Caka�? berarti Setan dan “Lele�? berarti mengamuk. Tarian ini menggambarkan suatu kekuatan magis. Legu Ke Se Ban, adalah pesta rakyat yang diselenggarakan satu tahun sekali sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat rejeki dan keselamatan. Tari Lala, suatu bentuk tarian yang dilakukan beberapa pasang muda-mudi untuk memberikan rasa syukur atas terselenggaranya beberapa upacara seperti perkawinan, dan hasil panen. Caka Iba, suatu bentuk upacara tradisionil untuk memperingati tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mari Moi Ngone Future, artinya bersatu kita kuat.
Sumber : http://www.kemendagri.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar