Minggu, 15 Maret 2015

Filum Chordata

Chordata meliputi sekitar 45.000 jenis hewan yang hidup di hampir semua jenis lingkungan. Terdapat tiga hal yang membedakan filum Chordata dengan filum yang lainnya, yaitu dalam hal perkembangannya.
  • Notochord, yaitu suatu tangkai pendukung di bagian dorsal tepatnya di bawah susunan saraf. Notochord berfungsi sebagai pendukung. Pada hewan vertebrata semua embrionya memiliki notochord.
  • Tali saraf (nerve cord), yaitu suatu cekungan saraf di bagian atas notochord.
  • Kantung insang faring (pharyngeal gill pouches).
Chordata dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Chordata yang bertulang belakang (Chordata Vertebrata) dan Chordata yang tidak bertulang belakang (Chordata invertebrata). Chordata yang bertulang belakang, yaitu Vertebrata. Adapun Chordata yang tidak bertulang belakang, antara lain, Urochordata dan Cephalochordata. Contoh spesies Urochordata adalah Halocynthya, sedangkan contoh Cephalochordata adalah Branchiostoma.

Pada bagian ini, hanya akan dibahas tentang Chordata Vertebrata. Hewan bertulang belakang (Vertebrata) adalah kelompok terbesar pada Chordata, yang terbagi menjadi lima kelas, yaitu kelas Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.

a. Kelas Pisces

Berdasarkan jenis tulang yang membangun rangka tubuhnya, Pisces (ikan) dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) dan ikan bertulang sejati (Osteichthyes).
1). Ikan bertulang rawan (Chondrichthyes)

Kelas Chondrichtyes memiliki kira-kira 850 spesies ikan. Mereka memiliki rahang, gigi yang banyak, sirip yang berpasangan, dan rangka dalam yang terbuat dari tulang rawan. Ikan kelas ini dianggap fosil hidup karena merupakan keturunan hewan purba yang telah menghuni laut sejak ratusan juta tahun yang lalu.

Ikan Chondrichthyes memiliki lima sampai tujuh celah insang di kedua sisi pada faring dan tidak memiliki tutup insang seperti yang biasa ditemukan pada ikan bertulang sejati. Beberapa jenis ikan bertulang rawan yang sampai sekarang masih dapat ditemui adalah ikan hiu, ikan pari, dan ikan lamprey.
Ikan hiu dan ikan pari termasuk dalam Chondrichthyes
(a) Ikan hiu dan (b) ikan pari termasuk dalam Chondrichthyes.
2). Ikan bertulang sejati (Osteichthyes)

Ikan bertulang sejati memiliki rangka yang terdiri atas tulang keras. Ada sekitar 20.000 jenis ikan bertulang sejati yang dapat ditemukan baik di laut maupun di air tawar. Osteichthyes dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Sarcopterygii dan Actinopterygii. Spesies yang paling banyak pada ikan kelas Osteichythyes ini adalah ikan Actinopterygii. Beberapa ikan Actinopterygii diduga ada hubungannya dengan nenek moyang Amphibia. Contoh spesies ikan bertulang belakang sejati antara lain, lele (Ameiurus melas), belut (Anguilla sp), dan ikan mas (Cyprinus caprio). Perhatikan Gambar Berikut.

Ikan mas dan lele termasuk ke dalam kelompok Osteichthyes
Ikan mas dan lele termasuk ke dalam
kelompok Osteichthyes.

b. Kelas Amphibia

Kelas ini meliputi 4.000 jenis binatang yang menjalani tahap larvanya di dalam air dan setelah dewasa hidup di daratan. Oleh karena itu, disebut Amphibia. Amphibia biasanya harus kembali ke air ketika akan kawin dan bertelur. Kebanyakan Amphibia dewasa memiliki kulit lembap yang berfungsi membantu paru parunya yang kecil dan tidak efisien dalam pertukaran gas.
Istilah Amphibi berarti memiliki dua alam, yaitu di air dan daratan. Amphibia mengeluarkan telurnya ke dalam air ketika melakukan fertilisasi atau pembuahan eksternal, seperti yang terjadi pada ikan. Biasanya, telur Amphibia tidak dilindungi oleh suatu cangkang, tetapi dilindungi oleh suatu lendir. Larva pada umumnya mengalami perubahan bentuk ketika berkembang menjadi bentuk dewasa yang hidup di daratan.
Amphibia, seperti pada ikan, adalah hewan poikiloterm. Artinya, suhu tubuhnya dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Jika suhu lingkungan terlalu rendah, hewan poikiloterm menjadi kurang aktif. Contoh spesies Amphibia antara lain kodok (Bufo marmus), katak hijau (Rana pipiens), dan salamander (Axolot). Perhatikan Gambar Berikut.
Salamander dan katak.
(a) Salamander dan (b) katak.

c. Kelas Reptilia

Reptilia berasal dari bahasa latin, yaitu reptile yang berarti ular. Reptilia umumnya poikiloterm. Reptilia disebut juga sebagai binatang melata. Melata merupakan cara berjalan dengan menempelkan perut ke tanah. Reptilia terdiri atas kurang lebih 6.000 jenis hewan, meliputi ular, kadal, kura-kura, dan buaya. Reptilia menyimpan telurnya yang dilindungi oleh kulit tebal dan memiliki membran internal. Reptilia melakukan fertilisasi internal.
Seperti Amphibia, Reptilia juga merupakan hewan yang menyerap panas dari lingkungan luarnya. Oleh karena itu, Anda mungkin sering melihat kadal yang sedang berjemur. Contoh Reptilia, antara lain ular sanca (Phyton reticulatus), komodo (Varanus komodoensis) dan kadal (Lacerta agilis).
Varanus komodoensis salah satu Reptilia endemik Indonesia
Varanus komodoensis salah satu Reptilia endemik Indonesia.

d. Kelas Aves

Kelas Aves (burung) terdiri atas sekitar 9.000 jenis. Seluruh tubuh burung ditutupi oleh bulu, kecuali kaki dan paruhnya. Bulu dan paruh burung terbuat dari keratin. Burung tidak memiliki gigi untuk mengunyah makanannya, tetapi memiliki tembolok.
Kelompok Aves memiliki kemampuan untuk terbang
Kelompok Aves memiliki kemampuan untuk terbang.

Burung memiliki sayap yang dapat membantunya terbang. Akan tetapi, terdapat beberapa burung yang tidak dapat terbang, contohnya kasuari dan burung unta. Dapatkah Anda menyebutkan contoh lainnya? Burung adalah hewan yang suhu tubuhnya tetap (homoioterm). Burung bernapas dengan paru-paru. Selain itu, pernapasan burung dibantu oleh pundi-pundi udara ketika terbang.
Burung melakukan fertilisasi di dalam tubuh betinanya. Setelah fertilisasi terjadi, burung akan bertelur dan akan mengerami hingga menetas. Contoh spesies kelas Aves antara lain, ayam kampung (Gallus domestica), merpati (Columba fasciata), burung gereja (Passer montanus), dan angsa (Cygnus sp.).

e. Kelas Mammalia

Mammalia berasal dari bahasa latin, yaitu mammae yang artinya kelenjar susu. Kelas Mammalia terdiri atas sekitar 5.000 jenis yang dikelompokkan menjadi 26 ordo. Karakteristik umum pada Mammalia adalah:
  • memiliki rambut;
  • memiliki tiga tulang di telinga bagian tengah;
  • memiliki kelenjar susu.
Mammalia memiliki volume otak yang lebih besar dibandingkan dengan hewan Vertebrata lainnya. Suhu badan Mammalia tetap atau tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan luarnya (homoioterm). Alat pernapasan Mammalia adalah paru-paru. Mamalia juga memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi.
Adaptasi Mamalia di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Mammalia mengembangkan beberapa cara adaptasi tingkah laku yang membantunya sukses bertahan hidup.
  2. Gigi Mammalia berfungsi memotong, merobek, dan mengunyah. Selain itu, giginya memiliki email tebal yang melindungi gigi.
  3. Mammalia memiliki kemampuan untuk bergerak cepat.
  4. Ukuran otaknya lebih besar dibandingkan dengan hampir semua binatang lain.
  5. Mammalia memiliki kontrol kendali suhu tubuh yang efisien dibandingkan dengan kelompok burung.
  6. Memiliki rambut yang berfungi sebagai isolasi atau penyekat panas.
  7. Kelenjar susunya menyediakan susu untuk hewan yang masih muda.
Mammalia dikelompokkan dengan berbagai kriteria. Contohnya pengelompokan berdasarkan makanannya (contohnya karnivora) dan berdasarkan bentuk gigi (contohnya rodentia). 
Mammalia memiliki banyak sekali ordo. Berikut beberapa ordo pada Mammalia sebagai berikut.
  • Monotremata (Mammalia berparuh), contohnya Platypus (Ornitherynchus anatinus).
  • Karnivora (Mammalia pemakan daging), contohnya kucing (Felis domestica).
  • Rodentia (Mammalia pengerat), contohnya tikus mencit (Mus musculus).
  • Cetacea (Mammalia air), contohnya paus (Balanoptera borealis).
  • Chiroptera (Mammalia besayap), contohnya kelelawar (Myotes sp.).
  • Marsupialia (Mammalia berkantung), contohnya kanguru (Macropus sp.).
  • Probosoidea (Mammalia berprobosis), contohnya gajah (Elephas maximus).
  • Primata, contohnya bekantan (Nasalis larvatus).
Sumber : http://biologi-indonesia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar