Kamis, 26 Februari 2015

Tingkatan Takson dalam Klasifikasi

Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia (famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras).

Tingkatan Takson dalam Klasifikasi

Tingkatan Takson dalam Klasifikasi
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson, namu makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya, makin rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson.

Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)

Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana). Dari tahun 1970-an sampai abad ke-20, sebagian besar buku pelajaran ilmiah menggunakan sistem klasifikasi dengan lima kerajaan-prokariota, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Tetapi para ilmuwan kemudian menyadari bahwa kerajaan prokariot terdiri dari dua macam mikroba. Hal ini menyebabkan pemisahan prokariota menjadi dua kerajaan: Archaea dan Bakteri. Kerajaan Protista berisi kelompok campuran hewan sebagian besar sederhana, bersel satu. Organisme ini termasuk ganggang, jamur air, dan amuba. Banyak ilmuwan telah mengusulkan membagi protista menjadi dua atau lebih kerajaan yang terpisah. Kerajaan tanaman, Plantae, mengandung lumut, pakis, konifer, dan tanaman berbunga. Kingdom Fungi mencakup jamur, jamur roti, ragi, dan lumut. Banyak ilmuwan juga memasukan ganggang hijau di kerajaan ini. Kerajaan hewan, Animalia, termasuk mamalia, ikan, serangga, dan cacing.

Phylum (filum) atau divisio (divisi)

Phylum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phylum, antara lain filum chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum echidermata (hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran-phyta. Contoh, kingom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah takson tertinggi ketiga. Untuk hewan, bakteri, dan kerajaan archaea, pakar taksonomi umumnya menggunakan istilah filum. Untuk jamur, tanaman, dan protista, para ilmuwan sering menggunakan istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang menerima filum. Manusia dan semua hewan lainnya dengan tulang punggung milik filum Chordata.

Classis (kelas)

Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhira yang berbeda-beda, antara lain : -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya, divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu hepaticopsida (lumt daun); dan filum chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokan menjadi 3 kelas, yaitu Xantophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.

Ordo (Bangsa)

Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.Sebagai contoh, kelas Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.

Familia (Familia/Suku)

Anggota takson setiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Familia berasal dari bahasa latin Familia. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –ideae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).

Genus (Marga)

Anggota takson setiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), dan Oryza (padi-padian)

Species (Speciea janin)

Species merupakan tingkatan takson palig dasar atau terendah. Anggota takson memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata; kata pertama menunjukan nama sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis. 

Seperti contoh yang disebutkan diatas, spesies diidentifikasi oleh genus dan nama spesies. Sistem klasifikasi ini disebut sistem binomial (dua nama). Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika tulisan tangan atau diketik, keduanya digarisbawahi). Huruf awal dari nama genus dikapitalisasi, tetapi spesies tidak. Sebuah subspesies diidentifikasi dengan tiga nama, dengan nama subspesies berikut nama-nama genus dan spesies.
Lebih dari 1,700,000 spesies organisme telah diidentifikasi, dan ribuan yang baru diidentifikasi dan diklasifikasikan setiap tahun. Teknik-teknik baru yang terus dikembangkan yang membuat identifikasi dan klasifikasi organisme yang lebih akurat. Untuk alasan ini, organisme sering harus direklasifikasi, dan jajaran dan nama taksa kadang-kadang harus direvisi.
Komisi ilmuwan internasional menetapkan aturan, atau kode, untuk mengadopsi nama ilmiah. Set kode yang berbeda ada untuk botani, zoologi, dan mikrobiologi. Ketiga kelompok bekerja untuk menggabungkan kode mereka ke dalam satu set standar aturan yang mencakup semua kehidupan.

Varietas atau Ras

Pada organisme –organisme satu spesies terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangt khusus atau bervariasi sehingga disebut varietas (kultifar) atau ras. Istilah varietas dan kultifar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras digunakan dalam spesies hewan. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi
.
Varietas secara botani adalah populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukan perbedaan ciri yang jelas. Penanamannya diatur oleh ICBN ( Intenational Code of Botanical Nomenclature). Penulisan varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya; Oryza sativa var indica (Padi) dan Zea mays L, var tunicata (jagung).

Sementara itu varietas secara agronomi adalah sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri khas yang dapat dibedakan secara jelas dan ciri tersebut dapat dibedakan dipertahankan bika dikembangkan secara vegeatif (aseksua) maupun secara generati (seksual). Varietas dalam agoronomi disebut juga kultifar. (Kultifar terdir atas populasi tanaman budidaya terseleksi, galur murni, hasil kloning, dan hasil hibrida. Istilah kultifar diajukan oleh L.H. Bailey pada tahun 1923. Cara penanaman kutifar diatur oleh ICNCP ( International code of Nomenclature for Cultivated Palnts).Cara penulisan kultifar adalah dengan memberi tanda petik dan tidak dicetak miring, Contoh: Oryza sativa ‘Cisadane’ (padi); kultifar pada spesies Rosa alba, antara lain Rosa alba ‘Mormors rose’ Rosa alba ‘Blush hip’, Rosa alba ‘Suaveolens’, Rosa alba ‘Celestial’, Rosa alba ‘Amelie’, dan Rosa alba ‘Chloris’.

Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu takson menggunakan naama subtakson. Contohnya dibawah ini famili ada subflum, di bawah ordo ada subordo , dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya, Nama subfamili pada hewan menggunakan akhiran –inae, misalnya Caninae, Felinae, dan Boainae. Sebaliknya, diatas tingkatan takson tedapat supertakson. Contohnya diatas kelas ada superkelas, di atas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.

Tabel 1.1 menunjukan contoh tingkatan takson pada hewan, sedangkan Tabel 1.2 menunjukan contoh tingkatan takson pada tumbuhan.
Tabel 1.1 Tingkatan takson pada beberapa hewan.
Tingkatan takson Nama Organisme
Manusia Harimau Kucing
Kingdom Animalia Animalia Animalia
Filum Chordata Chordata Chordata
Subfilum Vertebrata Vertebrata Vertebrata
Kelas Mammalia Mammalia Mammalia
Ordo Primata Carnivora Carnivora
Famili Homonidae Felidae Felidae
Genus Homo Panthera Felis
Spesies Homosapiens Panthera tigris Felis catus
Tabel 1.2 Tingkatan takson pada beberapa tumbuhan.

Sumber : http://www.sridianti.com

Tingkatan Takson Nama Organisme
Jagung Tomat Mawar
Kingdom Plantae Plantae Plantae
Divisi Magnoliophyta (Angiospermae) Magnoliophyta (Angiospermae) Magnoliophyta (Angiospermae)
Kelas Liliopsida (Monocotyledoneae) Magnoliopsida (Dicotyledoneae) Magnoliopsida (Dicotyledoneae)
Ordo Poales Solanales Rosales
Famili Poaceae Solanaceae Rosaceae
Genus Zea Solanum Rosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar